Semuanya gelap, suara gaduh dimana-mana. Aku bisa menebak suara gaduh itu berasal dari suara semua kru yang ada di tempat ini. Aku bisa mengerti sih, siapa juga yang gak panik kalau sedang berada di sebuah markas bawah laut yang mati listrik?
Suara misterius itu sekarang sudah seperti menempel di kepalaku, mungkin karena dia sering mencoba "mengkontak" aku, sehingga sekarang kepalaku menjadi kebal akan rasa sakitnya. Yah.. masih sakit sih setiap dia bicara, tapi tidak seperti biasanya.
Suara itu juga sedang membantuku untuk kabur dari tempat ini. Sekarang dia bersikap seperti sebuah alat navigasi super canggih. Intinya, apa yang dia katakan turuti saja, dengan begitu aku bisa keluar (katanya). Aku tidak tahu kenapa dia bisa melakukan hal tersebut. Jangankan hal itu, aku saja sampai sekarang masih belum tau siapa dia, dan kenapa suaranya sering muncul di kepalaku.
Stop, sekarang belok kanan, jangan lari, nanti anda akan bertemu sebuah pintu maka anda akan bertemu Claire.
Claire? oke. Aku langsung dengan gaya mengendap-endap mencoba untuk menemukan pintu tersebut.
Aha! ini dia! walaupun gelap tapi tanganku bisa merasakan ada tekstur yang berbeda, berbeda dari tembok.
buka pintunya.
Buka pintunya? bagaimana bisa? kan gelap!
"Hey, bagaimana aku bisa tahu letak pintunya!"
tidak ada jawaban
Disaat begini.. kemana dia? bagaimana aku bisa... oh ada knop pintunya.
Kriiiit.. pintunya kubuka sedikit.
"Siapa disitu? Silahkan masuk!" Tibatiba ada suara misterius menyapaku.
"C-Claire? itu kau?"
"Bukan.. ini, aku, Aime" Seketika saja lampu kembali menyala bersamaan dengan kalimat itu diucapkan.
Aha! ini dia! walaupun gelap tapi tanganku bisa merasakan ada tekstur yang berbeda, berbeda dari tembok.
buka pintunya.
Buka pintunya? bagaimana bisa? kan gelap!
"Hey, bagaimana aku bisa tahu letak pintunya!"
tidak ada jawaban
Disaat begini.. kemana dia? bagaimana aku bisa... oh ada knop pintunya.
Kriiiit.. pintunya kubuka sedikit.
"Siapa disitu? Silahkan masuk!" Tibatiba ada suara misterius menyapaku.
"C-Claire? itu kau?"
"Bukan.. ini, aku, Aime" Seketika saja lampu kembali menyala bersamaan dengan kalimat itu diucapkan.