"Hey, Shed! kau sudah sampai ke Kanto?", Tanya kakakku di seberang telepon.
"Sudah, sekarang aku sedang berada di Pokemon Center kota Vermillion"
"Oohh kau menggunakan telpon umum Pokemon Center ya?"
Jarak yang jauh antara Kanto dan Hoenn membuat komunikasi antar PokeNav sulit dilakukan.
"Eh iya, Kak. Jadi sekarang aku langsung ke kota Pallet dan mengantarkan barang ini ke Professor Oak?" Tanyaku sembari mengeluarkan sebuah paket dari tas.
"Ya.. iya. Yang penting cepat sampai. Habis itu kalau kau ingin jalan-jalan disana sebelum pulang terserah"
Setelah berbincang-bincag cukup lama, akhirnya aku menutup telepon.
Berarti tujuanku sekarang adalah kota Pallet. Aku menelaah peta Kanto yang tertera di dinding Pokemon Center.
Ternyata jarak kota Vermillion dan Pallet lumayan jauh, susah juga kalau begini.
Plok. Seseorang menepuk pundakku, rupanya itu Ghaz, orang yang tadi aku temui di kapal.
"Kau terlihat serius sekali, Shed. Kau memang mau kemana?" Kata Ghaz sembari menyesap segelas minuman dingin.
"Ini" Aku menarik garis antara Vermillion ke Pallet.
"Kira-kira ada jalan pintas tidak ya?" Lanjutku.
"Ke kota Pallet? Tidak ada"
"Oh, begitu ya" Kataku pasrah.
"Tapi.. kau bisa motong jalan langsung ke dekat kota Pewter" Gaz menunjuk ke salah satu titik di peta.
Ternyata kota Pewter berada di utara kota Viridian, dan Viridian berada di utara kota Pallet.
"Lewat Goa Diglett, agak berbahaya sih, cuma aku yakin itu bukan masalah bagi seorang champion" Lanjut Ghaz lagi.
hanya Goa Diglett? Aku di Hoenn sudah pernah terjebak di bawah laut! tentu saja itu bukan masalah, pikirku.
"Oke, terima kasih, Ghaz!"
"H-Hey! kau langsung pergi!?"
Aku langsung berlari meninggalkan Ghaz, menuju Goa Diglett yang dimaksud.
Tak lama kemudian aku sampai di Goa Diglett. Mulut Goa terbuka lebar menuju ke bawah tanah.
Dengan segenap jiwa raga, aku langsung masuk ke Goa yang gelap tersebut.
~~
Aku tidak merasakan adanya bahaya di Goa ini, mungkin Ghaz hanya menakutiku, atau para Pokemon tersebut takut kepadaku.
...........
"Hmm?" Aku merasakan ada seseorang mengikutiku dari belakang.
..................
"Siapa itu?"
Tidak ada jawaban.
Mungkin hanya perasaanku, atau Pokemon liar.
Aku pun melanjutkan langkahku.. dan tiba-tiba... Duaar!! seekor Pokemon muncul dari bawah tanah!
"Apa itu!? Diglett 'kah!?"
sebelum aku bisa melihat dengan jelas, Pokemon tersebut langsung berlari kearahku dan merampas tasku!
"Hey! Tasku!" Aku berusaha bangun.
"Pokemon sial! Poseidon, maju!"
Aku dan Starmie-ku langsung mengejar Pokemon tersebut.
"Itu dia! Ice Beam!" Poseidon langsung menggunakan jurus sinar dingin tersebut dan mengenai Pokemon tersebut yang masih bisa dilihat dari jarak pandangku.
Pokemon tersebut langsung tak berdaya dan tergeletak lemas dengan tasku di gigit dimulutnya.
"Pokemon itu... itu 'kan Linoone?" Gumamku sembari mengambil kembali tas milikku.
Kenapa ada Linoone disini? Linoone 'kan hanya ada di Hoenn.
"Bau apa ini?" tercium bau tidak enak dari tasku. Setelah kuperiksa ternyata itu berasal dari Linoone tersebut. Ternyata Linoone tersebut di semprot Max Repel! Pantas saja dari tadi tidak ada Pokemon yang muncul.
Tapi.. kenapa? Kenapa bisa ada Linoone yang disemprot Max Repel di Goa Diglett? Lalu, kenapa Linoone tersebut berusaha mencuri tasku?
Ternyata jarak kota Vermillion dan Pallet lumayan jauh, susah juga kalau begini.
Plok. Seseorang menepuk pundakku, rupanya itu Ghaz, orang yang tadi aku temui di kapal.
"Kau terlihat serius sekali, Shed. Kau memang mau kemana?" Kata Ghaz sembari menyesap segelas minuman dingin.
"Ini" Aku menarik garis antara Vermillion ke Pallet.
"Kira-kira ada jalan pintas tidak ya?" Lanjutku.
"Ke kota Pallet? Tidak ada"
"Oh, begitu ya" Kataku pasrah.
"Tapi.. kau bisa motong jalan langsung ke dekat kota Pewter" Gaz menunjuk ke salah satu titik di peta.
Ternyata kota Pewter berada di utara kota Viridian, dan Viridian berada di utara kota Pallet.
"Lewat Goa Diglett, agak berbahaya sih, cuma aku yakin itu bukan masalah bagi seorang champion" Lanjut Ghaz lagi.
hanya Goa Diglett? Aku di Hoenn sudah pernah terjebak di bawah laut! tentu saja itu bukan masalah, pikirku.
"Oke, terima kasih, Ghaz!"
"H-Hey! kau langsung pergi!?"
Aku langsung berlari meninggalkan Ghaz, menuju Goa Diglett yang dimaksud.
Tak lama kemudian aku sampai di Goa Diglett. Mulut Goa terbuka lebar menuju ke bawah tanah.
Dengan segenap jiwa raga, aku langsung masuk ke Goa yang gelap tersebut.
~~
Aku tidak merasakan adanya bahaya di Goa ini, mungkin Ghaz hanya menakutiku, atau para Pokemon tersebut takut kepadaku.
...........
"Hmm?" Aku merasakan ada seseorang mengikutiku dari belakang.
..................
"Siapa itu?"
Tidak ada jawaban.
Mungkin hanya perasaanku, atau Pokemon liar.
Aku pun melanjutkan langkahku.. dan tiba-tiba... Duaar!! seekor Pokemon muncul dari bawah tanah!
"Apa itu!? Diglett 'kah!?"
sebelum aku bisa melihat dengan jelas, Pokemon tersebut langsung berlari kearahku dan merampas tasku!
"Hey! Tasku!" Aku berusaha bangun.
"Pokemon sial! Poseidon, maju!"
Aku dan Starmie-ku langsung mengejar Pokemon tersebut.
"Itu dia! Ice Beam!" Poseidon langsung menggunakan jurus sinar dingin tersebut dan mengenai Pokemon tersebut yang masih bisa dilihat dari jarak pandangku.
Pokemon tersebut langsung tak berdaya dan tergeletak lemas dengan tasku di gigit dimulutnya.
"Pokemon itu... itu 'kan Linoone?" Gumamku sembari mengambil kembali tas milikku.
Kenapa ada Linoone disini? Linoone 'kan hanya ada di Hoenn.
"Bau apa ini?" tercium bau tidak enak dari tasku. Setelah kuperiksa ternyata itu berasal dari Linoone tersebut. Ternyata Linoone tersebut di semprot Max Repel! Pantas saja dari tadi tidak ada Pokemon yang muncul.
Tapi.. kenapa? Kenapa bisa ada Linoone yang disemprot Max Repel di Goa Diglett? Lalu, kenapa Linoone tersebut berusaha mencuri tasku?
Kembali ke Atas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar