**
Bangun... ayo bangunlah...Kepalaku terasa ringan, aku bangkit dari tidurku dan melihat kesekitar.
Ada 2 Pokemon-ku berdiri disamping. Sepertinya mereka daritadi menungguku siuman.
"Mag? Poseidon?" Kataku pelan.
Ini dimana? Apa yang terjadi?
"Oh bagus kau sudah siuman rupanya!" Terdengar suara kakek-kakek tua dari belakang.
Benar, terlihat seorang kakek tua, bersama seekor Butterfree disampingnya, sedang menyeduh teh.
Kakek itu menyodorkan teh hangat kepadaku.
"Siapa.. ini dimana!?", Tanyaku panik.
"Tenang, aku bukan orang jahat, sekarang kau ada dirumahku, di kota Viridian"
Aku melihat sekitar, sebuah rumah sederhana yang terbuat dari kayu.
"Kau kutemukan tak sadarkan diri, di hutan Viridian", lanjut kakek tersebut.
"Tak sadar? Hutan viridian?", Aku mencoba menggali ingatanku.
"Kau tak ingat? Aku awalnya dalam perjalanan pulang dari kota Pewter, lalu mendengar jeritan seseorang, setelah itu kutemukan kau tak sadarkan diri"
"Oh ya?",
Aku terus mencoba menggali ingatanku.. Yang aku ingat, aku melewati Goa Diglett untuk menuju Kota Pewter.. lalu.. lalu.. tidak ingat.
"Kau.. berasal dari Hoenn ya? Kota.. Mauville?", Tanya Kakek tersebut.
"I-Iya, darimana kakek tahu?", Aku terkejut. Bagaimana Kakek yang entah siapa dirinya, bisa tahu asal muasalku?
"Ha ha ha ha... Ya.. Pokemon-mu mengatakan demikian"
"A-apa?"
"Iya, Pokemon-mu, saat kau tadi belum siuman, aku sedikit mengobrol dengan kedua Pokemon-mu"
Hah? Ngobrol dengan Pokemon? Apa aku tak salah dengar? Aku melihat kearah 2 Pokemon-ku lagi. Mereka berdua memang bisa bicara? Jangan-jangan kakek ini gila?
"Maksud kakek mengobrol?" Aku bertanya tak percaya.
"Iya, ngobrol, seperti yang kau juga suka lakukan. Ya tidak secara langsung sih" Jawab Kakek tersebut.
Jreng..! Oke, kakek ini benar-benar gila.
"aku? Ngobrol? dengan Pokemon?" Aku semakin tidak mengerti apa yang sedang kakek ini bicarakan.
"Ah, Kakek lupa, kata Magneton-mu, kau belum menyadari kemampuanmu" Lanjut kakek tersebut
"Kemam..puan? Kata Magneton?"
Jreng...! Kata Magneton? Kemampuan? Apa maksudnya? Ini seperti dulu.. saat aku bertemu Milo dan Aime. Katanya Agen Aaron dulu memintaku bergabung di Tim Aqua karena dia bisa merasakan kalau aku punya kemampuan rahasia. Jangan-jangan... ah, tidak. hanya kebetulan. Sepertinya kakek tersebut sedang ngelantur.
"Shed". Kakek tersebut menepuk pundakku. Loh? darimana dia tau namaku? Oke, ini sangat janggal.
Kakek itu menghirup nafas dalam-dalam, dan berkata:
"kau bisa membaca pikiran Pokemon"
Jreng...!
Kembali ke Atas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar