Pagi yang cerah mengawali lanjutnya perjalananku. Oke, 'kami' kalau ditambah Claire. Aku bersiap untuk segera pergi, walaupun si Claire minta ditunggu karena dia masih harus menyiapkan barang ini-itu. Dasar.
"Baiklah Shed, jalan menuju kota Fortree itu panjang, melelahkan dan dingin karena hujan lebat yang hampir setiap hari mengguyur rute 119 bahkan terkadang rute 118 juga" Jelas Kakakku dengan keadaan masih baru bangun tidur; rambut berantakan, muka kusam, dan sambil gosok gigi.
"Baik terima kasih kak... CLAIRE AYO CEPAT" Panggilku geram. Claire menyahut dan berkata bahwa dia bentar lagi selesai. "Jangan kasar sama perempuan" Celetuk Kakakku.
Apa Itu "Shed's Blog" ?
Shed's Blog merupakan fanfiction Pokemon bersambung karya danielshedley.
Fanfiction ini menceritakan tentang petualangan Shed, seorang pelatih Pokemon muda yang memulai petualangannya di region Hoenn.
Ditemani dengan Pokemon-Pokemon-nya yang diberi nama panggilan yang unik-unik, Shed akan menjadi pelatih Pokemon terhebat!
(baca selengakapnya, Klik disini)
(fanfict ini buatan Dan dari website perjalananshed.blogspot.com..kalau kalian menemukan tulisan ini di tempat lain selain di web tersebut, berarti tulisan ini telah dibajak)
~danielshedley
(baca selengakapnya, Klik disini)
(fanfict ini buatan Dan dari website perjalananshed.blogspot.com..kalau kalian menemukan tulisan ini di tempat lain selain di web tersebut, berarti tulisan ini telah dibajak)
~danielshedley
©2009-2012 Shed's Blog Allright Reserved
Kamis, 27 Mei 2010
Jumat, 14 Mei 2010
Entri #024 : Rumah Shed di Kota Mauville
Akhirnya aku bisa melihat rumahku dari kejauhan, Skarmory yang sudah terbang duluan, sepertinya sudah mendarat. Fearow pun terbang semakin rendah, saat sudah dekat dengan rumah, Fearow mendarat dengan perlahan. Kita turun dari Fearow tersebut. Kakakku bersama Skarmory sedang menunggu di depan pekarangan rumahku. "Lama sekali" Protesnya. Kakakku mengembalikan Fearow-nya kedalam Pokeball. Begitu juga Claire mengembalikan Skarmory-nya kedalam PokeBall. Kami pun segera masuk kedalam rumah.
Saat aku mau memegang knop pintu, tiba-tiba kakakku menyerobot dan berkata: "Oh iya, aku lupa, kita ada tamu". Kakakku pun membuka pintu, dan masuk duluan.
Benar saja, saat aku masuk kedalam rumah, ada seorang anak laki-laki, kira-kira seumuran denganku--mungkin lebih tua-- sedang duduk santai di sofa sambil membaca buku. Mengetahui aku datang orang tersebut langsung berdiri dan menyapaku. "Hey, kau pasti Shed, Kakakmu bercerita banyak tentangmu"
Aku yang bingung hanya berdiri di depan pintu dengan memasang tampang "Siapa-kau-kok-bisa-tahu-namaku?". Claire yang berada dibelakangku langsung mendorongku kedepan.
"Apaan sih!?" Gerutuku.
"Abis kau lama banget berdiri gak maju-maju" Claire memasang tampang jutek.
Orang tersebut melihat Claire dan menyapa dia. "Hey.. kau pasti... Claire"
Claire juga kaget, karena orang tersebut juga mengetahui namanya. "Aku melihatmu di TV kemarin" Tambahnya.
Aku pun bertanya namanya.
"Oh, perkenalkan, namaku Reiji Ozora!" Orang bernama Reiji tersebut tertawa ringan. Namun pembicaraan ini malah semakin kaku. Setelah diam beberapa menit, Kakakku langsung mencairkan suasana.
"Oke!! Reiji pernah membantuku saat Proyekku dicuri, jadi, dia kuizinkan beristirahat disini dalam perjalanannya".
Tunggu dulu, sepertinya aku pernah mengenal wajah si Reiji. Oh iya! Dia pelatih Salamence yang kulihat di TV kemarin! Aku pun mencoba mengecek kebenaranku dengan bertanya padanya. Dan ternyata benar, dia benar-benar Reiji yang kulihat di TV!
"Ayah dan ibu sedang pergi, jadi, sebagai Kakak laki-laki sekaligus yang paling tua disini, aku yang bertanggung jawab" Kakakku menegakkan badan.
"Jadi, aku ada urusan, nah, kalian ngobrol-ngobrol yah!" Kakakku langsung berlari menuju laboratoriumnya (syang juga kamarnya).
Saat aku mau memegang knop pintu, tiba-tiba kakakku menyerobot dan berkata: "Oh iya, aku lupa, kita ada tamu". Kakakku pun membuka pintu, dan masuk duluan.
Benar saja, saat aku masuk kedalam rumah, ada seorang anak laki-laki, kira-kira seumuran denganku--mungkin lebih tua-- sedang duduk santai di sofa sambil membaca buku. Mengetahui aku datang orang tersebut langsung berdiri dan menyapaku. "Hey, kau pasti Shed, Kakakmu bercerita banyak tentangmu"
Aku yang bingung hanya berdiri di depan pintu dengan memasang tampang "Siapa-kau-kok-bisa-tahu-namaku?". Claire yang berada dibelakangku langsung mendorongku kedepan.
"Apaan sih!?" Gerutuku.
"Abis kau lama banget berdiri gak maju-maju" Claire memasang tampang jutek.
Orang tersebut melihat Claire dan menyapa dia. "Hey.. kau pasti... Claire"
Claire juga kaget, karena orang tersebut juga mengetahui namanya. "Aku melihatmu di TV kemarin" Tambahnya.
Aku pun bertanya namanya.
"Oh, perkenalkan, namaku Reiji Ozora!" Orang bernama Reiji tersebut tertawa ringan. Namun pembicaraan ini malah semakin kaku. Setelah diam beberapa menit, Kakakku langsung mencairkan suasana.
"Oke!! Reiji pernah membantuku saat Proyekku dicuri, jadi, dia kuizinkan beristirahat disini dalam perjalanannya".
Tunggu dulu, sepertinya aku pernah mengenal wajah si Reiji. Oh iya! Dia pelatih Salamence yang kulihat di TV kemarin! Aku pun mencoba mengecek kebenaranku dengan bertanya padanya. Dan ternyata benar, dia benar-benar Reiji yang kulihat di TV!
"Ayah dan ibu sedang pergi, jadi, sebagai Kakak laki-laki sekaligus yang paling tua disini, aku yang bertanggung jawab" Kakakku menegakkan badan.
"Jadi, aku ada urusan, nah, kalian ngobrol-ngobrol yah!" Kakakku langsung berlari menuju laboratoriumnya (syang juga kamarnya).
Selasa, 04 Mei 2010
Entri #023 : Jalan Lain
"Ayo pergi Shed!"
"Iye ah.. bentar..rese amet sih"
Pagi yang cerah di kota Lavaridge, padahal masih waktu subuh, tapi panas sudah melebihi siang hari. Claire dari tadi memburu-buruku agar segera cepat pergi kekota ini, dan menuju ke kota Fortree. Aku pun keluar dari kamarku, Claire yang dari tadi menunggu di depan pintu langsung menarikku. Kita pun berjalan keluar melewati perbatasan kota Lavaridge. Setelah berjalan cukup lama, kita sampai di jalan yang familiar bagiku, saat aku mengingat-ingat, ternyata jalan ini kulewati saat aku ingin pergi ke padang pasir rute 111. Berarti ini rute 111.
"Baiklah, Shedster, kita pergi kemana sekarang?"
"Apa tadi? Shedster? Jangan mengubah nama orang seenaknya dong" Aku menunjukan peta Hoenn kepada Claire. "Berarti... kita harus melewati kota Mauville dulu ya? Berarti aku bisa bertemu keluargamu!" KREK KREK KREK. Mati aku. Kalau Claire bertemu keluargaku bisa gawat. Apalagi kalau keluargaku sampai menyukai Claire, bisa-bisa aku tidak bisa menghindar darinya!
"Baiklah, ayo cepat! Jangan sampai kesorean sampe sana!" Claire berlari dengan cepat meninggalkanku dibelakang. Apa yang membuatnya begitu ingin bertemu keluargaku? Yah, apapun alasannya, jangan sampai dia bertemu dengan keluargaku. Apalagi kakakku.
"Hey Claire!" Aku memanggil Claire yang sudah jauh di depan. Claire berbalik dan berlari menghampiriku.
"Ada apa Shedster?"
"Tidakkah kau pikir kalau berjalan dari sini ke Mauville akan memakan waktu yang panjang? Kayaknya kita harus cari jalan lain"
"Yah.. Shed.. Aku ada Skarmory kok, dia bisa terbang"
"Skarmory takkan kuat mengangkat kita berdua.." Aku berusaha untuk menghindar, aku yakin pasti ada jalan lain menuju Fortree selain melewati kota Mauville. "Kalau kamu punya dua Pokemon terbang, aku sih mau-mau aja" Tambahku berbohong. Claire tampak kecewa dan tetap memaksaku untuk jalan, tapi aku menolak. Claire terus menarik tanganku tapi aku tidak bergerak dari tujuan, aku tetap berdiri sambil melihat-lihat peta di PokeNav, berharap ada jalan lain.
"Iye ah.. bentar..rese amet sih"
Pagi yang cerah di kota Lavaridge, padahal masih waktu subuh, tapi panas sudah melebihi siang hari. Claire dari tadi memburu-buruku agar segera cepat pergi kekota ini, dan menuju ke kota Fortree. Aku pun keluar dari kamarku, Claire yang dari tadi menunggu di depan pintu langsung menarikku. Kita pun berjalan keluar melewati perbatasan kota Lavaridge. Setelah berjalan cukup lama, kita sampai di jalan yang familiar bagiku, saat aku mengingat-ingat, ternyata jalan ini kulewati saat aku ingin pergi ke padang pasir rute 111. Berarti ini rute 111.
"Baiklah, Shedster, kita pergi kemana sekarang?"
"Apa tadi? Shedster? Jangan mengubah nama orang seenaknya dong" Aku menunjukan peta Hoenn kepada Claire. "Berarti... kita harus melewati kota Mauville dulu ya? Berarti aku bisa bertemu keluargamu!" KREK KREK KREK. Mati aku. Kalau Claire bertemu keluargaku bisa gawat. Apalagi kalau keluargaku sampai menyukai Claire, bisa-bisa aku tidak bisa menghindar darinya!
"Baiklah, ayo cepat! Jangan sampai kesorean sampe sana!" Claire berlari dengan cepat meninggalkanku dibelakang. Apa yang membuatnya begitu ingin bertemu keluargaku? Yah, apapun alasannya, jangan sampai dia bertemu dengan keluargaku. Apalagi kakakku.
"Hey Claire!" Aku memanggil Claire yang sudah jauh di depan. Claire berbalik dan berlari menghampiriku.
"Ada apa Shedster?"
"Tidakkah kau pikir kalau berjalan dari sini ke Mauville akan memakan waktu yang panjang? Kayaknya kita harus cari jalan lain"
"Yah.. Shed.. Aku ada Skarmory kok, dia bisa terbang"
"Skarmory takkan kuat mengangkat kita berdua.." Aku berusaha untuk menghindar, aku yakin pasti ada jalan lain menuju Fortree selain melewati kota Mauville. "Kalau kamu punya dua Pokemon terbang, aku sih mau-mau aja" Tambahku berbohong. Claire tampak kecewa dan tetap memaksaku untuk jalan, tapi aku menolak. Claire terus menarik tanganku tapi aku tidak bergerak dari tujuan, aku tetap berdiri sambil melihat-lihat peta di PokeNav, berharap ada jalan lain.
Langganan:
Postingan (Atom)