Apa Itu "Shed's Blog" ?

Shed's Blog merupakan fanfiction Pokemon bersambung karya danielshedley.

Fanfiction ini menceritakan tentang petualangan Shed, seorang pelatih Pokemon muda yang memulai petualangannya di region Hoenn.
Ditemani dengan Pokemon-Pokemon-nya yang diberi nama panggilan yang unik-unik, Shed akan menjadi pelatih Pokemon terhebat!
(baca selengakapnya, Klik disini)



(fanfict ini buatan Dan dari website perjalananshed.blogspot.com..kalau kalian menemukan tulisan ini di tempat lain selain di web tersebut, berarti tulisan ini telah dibajak)
~danielshedley

©2009-2012 Shed's Blog Allright Reserved


Jumat, 18 Februari 2011

Entri #043 : Menjemput Yang Hilang, Menghancurkan Yang Ada

"Sudah sadar?"
"Kak? Dimana ini?" Tanyaku lirih.
"kamar Pokemon Center. Kau yang terakhir bangun"
Aku segera mencoba untuk berdiri, namun badanku masih agak susah digerakan. Masih terasa kaku. Sepertinya ini efek dari Stun Spore tadi.
"Tate dan Liza sudah dari tadi sadar dan mereka kembali ke Gym" Kata Sammon.
"Iya, iya, lalu Claire? Bagaimana dengannya?" Sammon terdiam. Aku mengulang pertanyaanku dan dia tetap diam seakan dia tidak tahu jawabannya atau.. tidak mau memberi tahu jawabannya?

Sammon mengalihkan padangannya, mengindikasikan dia sedang berpikir. Apa yang dipikirkannya? Apakah jawabannya begitu sulit dikatakan? Dari sini aku sudah tahu bahwa pasti jawabannya tidak baik.
"Dia... hilang. Pasti ulah para Divisi dua" Kakakku menjawab dengan terbata. Sudah kuduga jawabannya akan semacam ini. Ini sudah keterlaluan. Apa yang mereka inginkan? Sungguh tidak jelas.
"Sekarang bagaimana?" Kataku menghela nafas. Kekesalanku sudah melebihi batas bahkan hingga aku sudah tidak bisa menunjukan ekspresi kesal lagi. Seperti sebuah benda yang bergerak sangat cepat sehingga kelihatannya bergerak lamban.

"Itu dia, aku ada kabar bagus" Sammon beranjak dari duduknya dan membuka pintu kamar. Disaat itulah seorang anak berambut urakan dengan wajah yang sangat familiar masuk. Apa yang dia lakukan disini?
"Dia telah menyelidiki markas rahasia para Divisi dua, dan percaya atau tidak, dia berhasil menemukannya"
"Disekitar rute 217, di dasar laut. cukup mudah menemukannya" Orang tersebut memperjelas kalimat Sammon.
Aku tersenyum simpul. Yah setidaknya ada titik terang atas segala masalah ini. Akhirnya kita menemukan markasnya. Akhirnya kita bisa mengetahui apa itu Divisi 2.
"Terima kasih, Reiji"
"Suatu kehormatan bisa membantumu, Shed"


Tak lama kemudian di hari yang sama,  Aku, Sammon dan Reiji sedang dalam perjalanan ke rute 217 dengan menggunakan Fearow dan Salamence milik Reiji. Kesabaranku dan kakakku yang telah habis telah membuat keputusan nekat : Menyusup ke markas mereka hari itu juga. Reiji yang memang selalu bersemangat dan senang berpetualang meminta untuk ikutan, yang dimana sangat bagus karena Reiji sangat kuat dan dia pasti bisa membantu banyak dalam hal ini. Sammon mencoba menghubungi Wallace namun panggilan PokeNav tidak dijawab. Aku juga tadinya berniat untuk meminta bantuan Fadli, karena koleksi Pokemon terbangnya pasti bisa sangat membantu, belum lagi dia juga kuat. Tapi berhubung Fortree jauh dari sini, maka niat itu aku batalkan. Lagipula kalau kebanyakan orang takut kita lebih mirip seperti Boyband gadungan dibanding sebuah tim penyusup.

"Yak, kita tepat berada diatasnya" Kata Reiji setelah kita terbang cukup lama.
"Bagaimana kau bisa tahu?" Tanyaku.
"Karena Porygon2 ku dilengkapi dengan program yang bisa membuat simulasi peta 3 Dimensi" Sahut Sammon yang duduk dibelakangku.
"Begitu ya? Keren juga..." Aku terkagum. Tak menyangka Kakakku bisa sejenius ini. Aku pun melanjutkan kalimatku, ".... Tapi bagaimana kita bisa masuk? pengamanannya pasti kuat"

Hening.

"Benar juga kau, Shed" Jawab Kakakku. Jadi sudah tahu markas tapi tidak tahu cara masuk? Kekagumanku langsung sirna.
"Atau mungkin.. dengan strategi 'play dead' atau berpura-pura mati" Cetus Reiji.

Hening. Lagi.

Reiji melihat kearahku dan Sammon.
"Tapi bukan berarti berpura-pura mati secara harfiah, tapi pura-pura mati yang seperti ini" Mendadak Reiji langsung memerintahkan Salamence-nya untuk melakukan Hyper Beam tepat kebawah laut.
"Apa yang kau lakukan!?" Sammon berteriak. Reiji tidak merespon, sepertinya saking kuatnya suara yang dihasilkan Hyper Beam telah membuat tuli telinga Reiji.

Salamence lalu menghentikan Hyper Beam-nya. Selang beberapa menit. Tiba-tiba saja ada semacam aliran listrik menyambar Reiji. Reiji meringis kesakitan. Begitu juga Salamence-nya.
"REIJI!! Dasar Bodoh!!"  Teriakku yang diselimuti rasa panik.
"Pintar juga anak ini" Kakakku malah bergumam dengan tenangnya padahal Reiji baru saja tersambar semacam aliran listrik yang datang dari bawah.
"Pintar!? Apa yang pintar!?"
"Reiji baru saja tertangkap Tim Aqua. Jadi kita kita masuk kedalam dengan cara tertangkap"
"Maksudnya dia sengaja menyerang agar tertangka-AAAA!!!"
Seketika saja tubuhku terasa sangat sakit. Rupanya Listrik tadi juga ikutan menyambar Fearow yang sedang kami kendarai. Kita juga tertangkap. Berita baik, karena dengan begitu kita bisa masuk kedalam.
Sengatan listrik tadi langsung membuat tubuhku menjadi lemas, semakin lama aku merasa seperti terjatuh.. terjatuh.. sampai akhirnya kami dihampiri oleh sekelompok orang mengenakan baju biru.. Saat itu juga, aku kehilangan kesadaran.

Kembali ke Atas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"