Apa Itu "Shed's Blog" ?

Shed's Blog merupakan fanfiction Pokemon bersambung karya danielshedley.

Fanfiction ini menceritakan tentang petualangan Shed, seorang pelatih Pokemon muda yang memulai petualangannya di region Hoenn.
Ditemani dengan Pokemon-Pokemon-nya yang diberi nama panggilan yang unik-unik, Shed akan menjadi pelatih Pokemon terhebat!
(baca selengakapnya, Klik disini)



(fanfict ini buatan Dan dari website perjalananshed.blogspot.com..kalau kalian menemukan tulisan ini di tempat lain selain di web tersebut, berarti tulisan ini telah dibajak)
~danielshedley

©2009-2012 Shed's Blog Allright Reserved


Selasa, 22 Maret 2011

Entri #046 : Terobos

"Synyster, maju!" Aku memanggil Lairon-ku.
"Kau yakin lewat sini?" Reiji mengerutkan dahinya.
"Yahh.. kita harus percaya kakakku"
Sekarang aku sedang menyusup markas Divisi dua. Aku dan Reiji, memutuskan untuk menelusuri tempat ini untuk mencari Claire, sedangkan Kakakku tetap di tempat awal kami, mengawasi Aku dan Reiji dengan komputer. Dan sekarang, kata Kakakku, sudah mendekati ruangan tempat Claire berada. Thanks to Porygon2.
"Shed, jika kau lihat, di ujung lorong ada pintu besi" Kata kakakku melalui PokeNav.
"Ya, Aku lihat."
"Pintu itu sangat kuat, dan harus dibuka secara-"
"Kenapa harus omong panjang lebar? AKu tahu cara membukanya" Aku mematikan PokeNav.
Reiji berjalan mendekati pintu tersebut.
"Sepertinya harus dibuka secara manual, tak ada gagang pintunya, atau butuh kata sandi" Katanya berbisik.
"Aku tahu kok.. Synyster, Strength!" Synyster berlari cepat kearah pintu.
Reiji kaget dan langsung melompat tinggi menghindari Synyster. Aku lupa ada Reiji di dekat pintu tersebut. Pintu tersebut langsung hancur, gepeng, seperti kaleng minuman yang telah di gencet dan menjadi lembaran logam gepeng. 
"Bodoh kau! Hampir saja tubuhku hancur!" Amuk Reiji. Aku hanya tertawa.



Setelah itu kami kembali berjalan, dan mendapati sekelompok orang dengan baju loreng zebra dan celana biru menghadang! Orang-orang tersebut bersama beberapa Pokemon, seperti Mightyena, Golbat, dan lain-lain. Ya, Grunt Tim Aqua
"Cih, mereka lagi"
"Tenang saja Shed, biar aku yang urus" Reiji berjalan mendahuluiku.
"Oke, hancurkan mereka dengan Salamence-mu"
"Kali ini bukan Salamence, aku akan menunjukan Pokemon-ku yang lain, keluarlah, kawan!" Reiji melemparkan PokeBall ke udara, seekor Pokemon besar muncul.
Pokemon tersebut berbentuk seperti seekor kadal raksasa bersayap, dengan api diujung buntutnya, dan terkenal di kalangan pelatih di daerah Kanto. Benar, Pokemon tersebut adalah Pokemon favoritku saat aku masih kecil. Pokemon tersebut adalah... Charizard.

"Ke.. keren.." Aku terkagum.
"Iya, Keren sekali.." Sahut salah satu Grunt.
"Hey! Jangan terkagum begitu! Ayo kita serang!" Sahut yang lainnya lagi dengan kesal.
Pokemon-Pokemon tersebut menyerang Charizard secara beruntun. Tapi, Charizard terlihat seperti tidak terkena apa-apa.
"Dasar bodoh, Charizard, Fire Blast!!!" Charizard melontarkan Api berbentuk bintang dari mulutnya. Api berbentuk bintang tersebut menyapu habis semua yang ada di depannya. Para Grunt dan Pokemon-Pokemon-nya terkapar tak sadarkan diri.
"Bagus, kawan! Kembali ke PokeBall-mu!" Charizard tersebut mengibaskan ekornya, dan kembali kedalam PokeBallnya. Hebat juga, yang kudengar Charizard adalah salah satu Pokemon yang susah untuk dilatih, tapi Charizard Reiji tadi terlihat sangat jinak dengan mengibaskan ekornya. Ckckckck, Reiji sepertinya jauh lebih berpengalaman dariku.

Kami pun melanjutkan perjalan, sampai pada akhirnya menemukan sebuah pintu yang kami percaya sebagai ruangan tempat Claire di sekap.
"Peta pada Porygon2 mengatakan demikian" Kata Kakakku.
Saat kami mau mencoba menerobos masuk menggunakan Synyster, pintu itu terbuka dengan sendirinya!
Tanpa pikir panjang, kami langsung mencoba masuk kedalam. Dan benar, ada Claire disitu. Tak sadarkan diri, duduk di sebuah kursi.
Aku, Reiji, dan Synyster  langsung berlari menuju Claire. Aku mencoba membangunkan Claire.
"Sekarang bukan saatnya, yang penting lepaskan ikatan tangannya" Kata Reiji.
Saat aku mencoba membuka ikatannya, tanganku tersengat listrik!
"Hmm.. Menyetrum ya, biar aku saja" Reiji mengambil alih, dia mengambil sapu tangan dari kantong celananya, dan memakainya. Reiji langsung mencoba membuka simpul tali yang mengikat tangan Claire. Dia terlihat kesusahan. Setelah terus mencoba, gerakan tangan Reiji melamban. Dia menatap muka Claire. Dia terus menatap Claire selama beberapa menit, tak berkedip. Seperti pandangannya terkunci.
"Reiji! Cepat lepas talinya!" Aku menegur Reiji.
"Oh iya. Shed, kalau dipikir-pikir, Claire cantik juga"
"Apa Maksudmu!? Sekarang bukan saatnya!!" Kataku sewot.
Saat talinya hampir terlepas, tiba-tiba saja kami tersapu oleh sebuah gelombang air. Kami langsung terseret beberapa meter.
"Hai, kawan lama" Terdengar suara perempuan yang sangat familiar, dan kubenci. Ya, benar itu adalah suaranya..
"Hai juga, Aime" Jawabku.

Kembali ke Atas

2 komentar:

"