Apa Itu "Shed's Blog" ?

Shed's Blog merupakan fanfiction Pokemon bersambung karya danielshedley.

Fanfiction ini menceritakan tentang petualangan Shed, seorang pelatih Pokemon muda yang memulai petualangannya di region Hoenn.
Ditemani dengan Pokemon-Pokemon-nya yang diberi nama panggilan yang unik-unik, Shed akan menjadi pelatih Pokemon terhebat!
(baca selengakapnya, Klik disini)



(fanfict ini buatan Dan dari website perjalananshed.blogspot.com..kalau kalian menemukan tulisan ini di tempat lain selain di web tersebut, berarti tulisan ini telah dibajak)
~danielshedley

©2009-2012 Shed's Blog Allright Reserved


Jumat, 15 April 2011

Entri #047 : Apatis

*Apatis : Ketidakpedulian, sikap masa bodoh

"Kau benar-benar hebat, Shed. Aku tak menyangka kau bisa menemukan ruangan ini" Puji Aime.
"Kalau aku tidak hebat, mungkin kau tak akan berusaha untuk menyingkirkanku" balasku tersenyum.
Aime membalas kembali senyumku, ditambah dengan telunjuknya yang mengarah padaku.
"Hydro Pump!" Tekanan air yang besar menghantamku, Synyster dan Reiji. Synyster dan Reiji terlihat lemas.
"Synyster, kembali ke PokeBall-mu!"
"Hahahahahaha.. Sekarang kau mati kutu, Shed. Kedua temanmu tak ada yang sadar"
"Berarti kita sekarang satu lawan satu" Kataku sembari menghampiri Reiji yang tak sadarkan diri. Aku mngecek nadinya. Oh, masih berdenyut. Berarti dia hanya pingsan.
"Satu lawan satu? Rupanya kau menantangku, ya?" Aime tertawa.
"Milotic, Hydro Pump!" Perintah dia lagi.
Jadi Pokemon yang dari tadi menyerangku adalah Milotic?


"Skywalker, maju!" Sceptile kesayanganku berdiri dengan gagah. Skywalker yang bertipe rumput dengan mudah akan mengalahkan Milotic yang bertipe air.
Aku memulai serangan dengan Leaf Blade. Skywalker berlari bagaikan ninja, bersiap menyayat Milotic, namun dibalas dengan Iron Tail. Skywalker terpukul mundur. Aku terus memerintahkan Skywalker untuk menggunakan serangan yang sama berulang-ulang, hasilnya selalu sama.
"Humph, biar kuselesaikan ini, Ice Beam!" Milotic menyemburkan sinar dingin kepada Skywalker.
"Skywalker, hindari!" Skywalker melompat menghindari Ice Beam dan langsung bersiap melakukan Leaf Blade. Aime yang sudah berantisipasi serangan ini, langsung memerintahkan Milotic untuk menggunakan Iron Tail. Untuk kesekian kalinya, Leaf Blade ditahan oleh Iron Tail.
"Aku tidak tahu apa yang kau rencanakan, tapi kau tidak mungkin menang, Shed"
"Kau memang tidak tahu apa yang aku rencanakan. Kau tidak cukup pintar untuk mengetahuinya" Cibirku.
 Aime terlihat sangat kesal. Dengan nada yang tinggi, dia memerintahkan Milotic-nya untuk menggunakan Surf. Milotic menciptakan sebuah gelombang air dan menyapu seluruh ruangan seperti sebuah tsunami dan menyebabkan seluruh sudut ruangan basah. Skywalker terkena serangan tersebut dengan telak, namun dia terlihat baik-baik saja. Mungkin, karena serangan tipe air tidak akan berdampak banyak pada Skywalker.

"uuhhh..." Tedengar suara lirih di dekatku. Tadinya aku berpikir itu adalah suara aneh yang sering muncul dikepalaku. Rupanya itu adalah suara Reiji yang mulai tersadar, walau dia belum begitu sadar dan masih meraba-raba sekitarnya seperti orang buta. Seperti Surf tadi menyadarkan Reiji.
"Shed, itu kau?" Reiji sudah mulai sadar sepenuhnya.
"Hey, Reiji, kau tidak apa-ap...AAAAARRGH!!" Mendadak kepalaku terasa nyeri.

Dasar manusia apatis..

Lagi-lagi ada suara muncul di kepalaku. Baru saja dibicarakan, langsung muncul. Siapapun orang pemilik suara tersebut pasti panjang umur.
"Manusia apatis? Apa maksudmu!?"Aku berteriak, berharap suara tersebut menjawab.
"Shed? Kau berbicara sendiri?" Reiji mengerutkan dahinya, mungkin agak aneh saat dia terbangun dia menyadari temannya sedang berbicara sendiri.
"Hohohoho.. Agen Aaron ternyata benar, kau memang memiliki kemampuan itu. Seandainya waktu itu kau menerima tawaran Aaron untuk bergabung dengan team Aqua, mungkin kau akan memiliki pangkat yang tertinggi diantara kita semua" Sahut Aime.


Kau tak peduli.. Kau membiarkan begitu saja..

Rupanya suara tersebut membalas.
"Tak peduli!? Aku tak mengerti maksudmu!!"
"Hanya sedikit manusia yang memiliki kemampuan sepertimu.." Kata Aime.
"Tak peduli? Kemampuan? Sebenarnya ada apa sih? Apakah aku pingsan begitu lama sehingga melewatkan episode-episode penting dari kalian berdua?" Reiji bertanya penuh kebingungan.
Suara tersebut tidak menjawab.
Dengan lemas aku duduk dan menyandarkan badanku ke tembok.
"Shed? Apa yang terjadi?" Reiji berusaha bangkit.
"Aku dari dulu sering mengalami sakit kepala, dan suara-suara misterius terus bermunculan dikepalaku"
"Suara misterius? Apa maksudmu?"
"Begitulah, seperti ada seseorang yang membisikan sesuatu di telingaku, biasanya suara tersebut berhubungan dengan hal yang terjadi saat itu.."
"Mungkin itu hati nuranimu yang secara langsung mengatakan apa yang harus kau lakukan" kata Reiji.
"Tidak. Suara yang kudengar sangat terdengar nyata dan seperti berbicara pada diriku" Kataku. Reiji mengulurkan tangannya, membantuku yang sedang duduk untuk bediri.

"Iklannya sudah selesai? Bisa kita lanjutkan pertandingan?" Kata AIme.
"Humph, Skywalker, Leaf Blade lagi!" Skywalker berlari kencang, bersiap untuk menyayat kembali Milotic. dan seperti tadi, Milotic menahannya dengan Iron Tail.
"Sekarang Bullet Seed!" Disaat ekor Milotic menahan Leaf Blade, Skywalker langsung menggunakan Bullet Seed. Milotic yang lengah langsung terkena telak dan terjatuh.. tunggu, aku melihat sesuatu yang menempel di ekornya.

Tunggu. Milotic? Benda yang menempel? Aku manusia apatis? ITU DIA!!
Tanpa pikir panjang, aku langsung mengembalikan Skywalker kedalam PokeBall dan berlari mendekati Milotic.
"Shed! Shed! Apa yang!?" Reiji kaget melihatku berlari kearah lawan.
Aku melihat dengan jelas ekor Milotic dan mendapati sebuah stiker aneh menempel di ekornya. Sekarang aku mengerti maksud dari suara-suara tersebut.
"Sudah menyerah ya rupanya? Sekarang kau malah cari mati.. MILOTIC HYDRO PUMP!"
Mati aku. aku tidak bisa pergi kemana-mana, kalau pun aku lari, mungkin tetap saja akan kena.
Tiba-tiba saja seekor naga biru muncul dihadapanku, melindungiku dari Hydro Pump.
"Hahahahaha.. temannya juga ingin melawan rupanya.." Aime tertawa.
"Maaf Reiji, Salamence mu sampai harus keluar"
"Tidak perlu minta maaf sekarang, dasar bodoh." Balas Reiji kesal.
"Maaf juga Aime, tapi kau kalah" Kataku dengan senyum kemenangan.
Aku mengambil salah satu PokeBall miliku dan mengadahkannya kepada Milotic, Aime tampak bingung.
"Aku tak mengerti maksudmu.. Milotic, Hydro-"
Sebelum Aime selesai berbicara, aku langsung memotong kalimatnya,
"MILOTIC, KEMBALI KEDALAM POKEBALL-MU!"
"AAPPAA!??!?!?!?"


Kembali ke Atas

1 komentar:

"