Apa Itu "Shed's Blog" ?

Shed's Blog merupakan fanfiction Pokemon bersambung karya danielshedley.

Fanfiction ini menceritakan tentang petualangan Shed, seorang pelatih Pokemon muda yang memulai petualangannya di region Hoenn.
Ditemani dengan Pokemon-Pokemon-nya yang diberi nama panggilan yang unik-unik, Shed akan menjadi pelatih Pokemon terhebat!
(baca selengakapnya, Klik disini)



(fanfict ini buatan Dan dari website perjalananshed.blogspot.com..kalau kalian menemukan tulisan ini di tempat lain selain di web tersebut, berarti tulisan ini telah dibajak)
~danielshedley

©2009-2012 Shed's Blog Allright Reserved


Kamis, 27 Mei 2010

Entri #025 : Jangan Lihat dari Luar

Pagi yang cerah mengawali lanjutnya perjalananku. Oke, 'kami' kalau ditambah Claire. Aku bersiap untuk segera pergi, walaupun si Claire minta ditunggu karena dia masih harus menyiapkan barang ini-itu. Dasar.
"Baiklah Shed, jalan menuju kota Fortree itu panjang, melelahkan dan dingin karena hujan lebat yang hampir setiap hari mengguyur rute 119 bahkan terkadang rute 118 juga" Jelas Kakakku dengan keadaan masih baru bangun tidur; rambut berantakan, muka kusam, dan sambil gosok gigi.
"Baik terima kasih kak... CLAIRE AYO CEPAT" Panggilku geram. Claire menyahut dan berkata bahwa dia bentar lagi selesai. "Jangan kasar sama perempuan" Celetuk Kakakku.



Tak lama kemudian, Claire sudah siap dan kami pun langsung meninggalkan rumah, menuju rute 118. Sesampainya di perbatasan kota Mauville. Keadaan langit masih cerah. Tapi, saat kulihat kedepan, awan-awan hitam menutupi area-area yang akan kami lewati. Untung saja aku membawa jas hujan.

Kami pun berjalan dan sampai ketepi sebuah sungai. OH IYA. Aku lupa kalau kita harus melewati sungai! Bagaimana ini. "Umm, Shed.. memang disini tak ada jembatan?" Tanya Claire.
"Sepertinya tidak..."
Claire menghela nafas. Dan langsung duduk santai di tanah "Terus gimana?"
"Oh iya!" Aku mendapatkan ide. "Maxilliam, ayo keluar!" Aku memanggil Maxilliam dari PokeBall-nya.
"Mag..nemite?" Claire mengerutkan dahi.
"Lihat ini Claire"
Maxilliam yang bisa mengambang di udara aku suruh untuk mengangkat dan membawaku ke seberang sungai.  Claire tertawa terbahak-bahak melihat ideku
"Hati-hati nyebur! Hahahaha" Ledek Claire.
Walaupun berjalan lamban dan hampir nyebur, akhirnya aku sampai di seberang. Aku pun langsung menengok ke seberang yang tadi, berniat untuk menyombong kepada Claire. Namun Claire tidak ada disitu!
"Claire!?" Teriakku panik.
"Aku disini"
Alangkah terkejutnya mendapati Claire sedang berdiri di sebelahku!
"Claire!? Bagaimana bisa!?"
"Aku sebenernya ingin mengingatkan kamu bahwa aku mempunyai Skarmory, cuma, ya sudahlah" Claire tersenyum. KREK KREK KREK. Urat nadiku serasa mau putus karena kesal.
Aku dan Claire pun berjalan menuju 119, ditengah perjalanan kami melawan banyak pelatih dan Pokemon liar. Sampai pada saatnya kami sampai di sebuah danau di rute 119.
"Istirahat dulu disini" Cetus Claire.
"Boleh, kita sudah 2 jam berjalan"
Kami pun duduk di samping danau. Matahari yang tepat berada diatas kita membuat kita terpaksa mencari pohon yang teduh. Ya, aneh memang, padahal hujan sering mengguyur disini.
"Hey Shed, menurutmu Pokemonmu bertambah kuat setelah dilatih oleh si Reiji?"
"Iya.. mungkin. Habis dia sangat kuat, memang kenapa?"
"Tak apa-apa"

Setelah setengah jam beristirahat, aku pun berdiri dari duduk dan melanjutkan perjalanan. Namun saat aku sedang mencoba berjalan, aku mendengar bunyi cipratan air yang ternyata ada Pokemon yang sedang melompat! Pokemon itu adalah Feebas!
"Fee..Fee.. Feebas!! Tangkap!!" Aku teriak sekencang-kencangnya dan mengeluarkan semua Pokemon-ku untuk menangkapnya.
"Hah? Pokemon jelek seperti itu ingin kau tangkap?" Claire mengerutkan dahi.
"Kekuatan itu bukan ditentukan dari luar, tapi dari dalam" Kataku. Feebas mungkin memang terlihat jelek, tapi saat berubah menjadi Milotic, aku yakin Claire mau menarik kata-katanya tersebut.
Aku pun menyuruh semua Pokemon-ku untuk menyerangnya, namun semuanya meleset, kecuali serangan listrik Maxilliam yang pasti kena karena listrik merambat di air. Feebas tersebut terlihat terluka dan mencoba berenang menjauh. Karena Pokemon-ku tak ada yang bisa melewati air kecuali Maxilliam, aku pun menyuruhnya untuk mengejar Feebas itu, dan membawanya kembali kesini.Maxilliam pun ngebut dan mengejar Feebas yang sedang berenang tersebut. Dan mengejutkan, tiba-tiba dari samping Feebas terlihat seekor Tentacruel muncul kepermukaan dan memukul mundur Maxilliam hingga ia terlempar jauh kebelakang!
Aku segera mengembalikan Maxilliam kedalam PokeBallnya.
"Hey, apa maksudmu barusan, hah!?" Geramku kepada Tentacruel tersebut yang langsung kembali masuk kedalam air.
"Mungkin, karena listrik dari Maxilliam-mu itu tidak hanya mengenai Feebas, tapi juga mengenai Pokemon lainnya yang berada disekitarnya" Claire menjawab dengan santai.
Feebas tersebut semakin berenang menjauh.
"Uwaa!! Claire aku butuh bantuanmu!"
"Bantuan apa?" Lagi-lagi Claire menjawab pertanyanku dengan santai.
"Uhh.. Gunakan Poliwhirl atau Skarmory atau Vibrava untuk mengejar dia! Jangan sampai kita kehilangan dia!"
"Well, kalau Poliwhirl.. Airnya masih mengandung sedikit listrik, jadi akutak mau Poliwhirl terluka, kalau Skarmory dan Vibrava.. Takut sama nasibnya kayak Maxilliam"
"Apa maksudmu!?"
"Yah, aku cuma mau lihat, apakah kau cukup ahli untuk hanya menangkap seekor Feebas" KREEK.. Kayaknya urat nadiku sudah putus.
"Oke!" Aku merasa tertantang.
"Baiklah, Skywalker gunakan Bullet Seed, dan Justice gunakan Flamethrower!" Kedua Pokemon tersebut menyerang kearah Feebas yang sedang berenang menjauh. Serangan mereka tepat mengenai sasaran. Feebas tersebut terlihat tak berdaya dan mengambang di air.
"Baiklah, PokeBall!"
"Tunggu Shed!"
"Susah lagi kalau semua PokeBallmu tak mengenai sasaran!"
"Lalu?" Aku tak jadi melempar PokeBall.
"Lihat ini" Claire meronggoh salah satu kantong di jaket petualangnya. Dan mengeluarkan sebuah Sticker berawarna merah. "Skywalker, bisa minta tolong? Coba gunakan Bullet Seed untuk membantu Sticker ini menempel pada feebas tersebut" Skywalker menurut apa kata Claire. Bullet Seed pun meluncur dan tepat mengenai Feebas tersebut. Stickernya pun langsung menempel. Tapi, karena terkena Bullet Seed tadi, Feebas tersebut langsung menyelam dan hilang didalam air!
"Hey! Apa yang kau lakukan!?" Geramku.
"Tenang, Sticker itu ada pelacaknya, sama halnya kayak Skarmory"
"Bukan, maksudku, kenapa tidak lempar PokeBall saja!?"
"Shed, dengar" Claire merenggakan tangan sebentar "Apa yang terjadi jika PokeBall tersebut mengambang di air dan tak bisa terambil?"
Aku diam saja. "Baiklah sekarang gimana, Jenius?" Tanyaku kesal.
"Lihat" Claire menunjukan sebuah alat kecil, seperti radar. Kayaknya sih buatan sendiri, soalnya aku belum pernah melihat alat tersebut. Kakakku juga punya, namun berbeda bentuk dan cara kegunaannya. "Feebas tersebut menuju ke utara, ayo cepat, aku tahu kemana dia akan pergi!" Lanjut Claire yang secara buru-buru langsung berlari keutara. Mau tak mau, aku harus mengikutinya.

Kembali ke Atas

1 komentar:

"