*Episode ini menggunakan prespektif Claire.
Aku tidak percaya atas semua hal yang baru saja terjadi. Aku tidak percaya Shed bisa dengan gampang menuduhku seperti itu. Padahal, semua yang kukatakan benar. Hhh.. Yasudahlah, mungkin aku dan Shed memang seperti kutub magnet yang sama. Kutub magnet yang sama jika di dekatkan akan menimbulkan gaya dorong. Mungkin, seperti itulah aku dan Shed.
Setelah dari dapartement Store, aku langsung hilang arah. Tidak tahu mau jalan kemana. Selama ini aku hanya mengekor Shed, jadi... Kalau Shed tidak ada aku mau kemana ya?
Setelah mengitari kota Lilycove, aku memutuskan untuk mencari Shed. Kalau dipikir-pikir.. aku merasa bersalah juga. Tapi.. Aku sudah mengitari kota ini dan... aku tidak melihat batang hidung Shed. Kemana perginya? Apa dia langsung minggat dari kota ini setelah kejadian tadi? Ah, rasanya tidak mungkin. Shed tidak mungkin setega itu padaku.
"Apa yang dilakukan perempuan manis seperti mu di tengah kota seperti ini?" Tiba-tiba saja terdengar suara di belakangku. Aku menoleh kebelakang. dan terlihat muka yang sangat familiar. Bukan Shed. Tapi.. Milo.
"Mana pacarmu?" Tanya si Milo lagi.
"M.. MILO!? Apa yang kau lakukan disini!?"
Milo tersebut diam. Mengerutkan dahi.
"Apakah aku mengenalmu?" Tanya Milo.
"Hahahaha.. Jadi sudah meninggalkanku begitu saja, lalu pura-pura lupa sama adik kembar sendiri" Candaku.
Dahi Milo semakin mengerut, dan berjalan selangkah mendekatiku.
"Pertama kau bilang namaku Milo, lalu bilang aku meninggalkanmu. Apakah kita pernah kenal? Aku saja tak tahu siapa dirimu" Jawabnya lagi.
Dilihat dari ekspresi mukanya, dia seperti benar-benar tidak tahu. Ekspresi-Tidak-tahu yang sama seperti Milo yang biasa aku temui. Yang berarti.. Ucapan dia yang tadi itu serius.. Itu artinya, dia bukan Milo.
Tapi aku sangat yakin itu Milo! Mulai dari suara, fisik sampai ekspresinya. Walaupun Milo yang ini memiliki rambut yang lebih gondrong, Aku tetap yakin kalau itu Milo! Tidak mungkin aku lupa dengan orang yang lahir 15 menit lebih dulu dariku! Tidak mungkin aku lupa pada orang yang telah meninggalkanku!
"Milo? Kau.. bukan Milo?" Tanyaku dengan terbata.
"Milo? Hahaha namaku Lar"
"Lar?" Nama yang unik.
"Oke.... Lar, kau siapa dan sedang apa disini" Tanyaku lagi. Aku sudah mulai bingung. Pertama, dia bukan Milo padahal aku tahu dia itu Milo, Kedua, Kalau dia bukan Milo kenapa dia menyapaku?
Apa Itu "Shed's Blog" ?
Shed's Blog merupakan fanfiction Pokemon bersambung karya danielshedley.
Fanfiction ini menceritakan tentang petualangan Shed, seorang pelatih Pokemon muda yang memulai petualangannya di region Hoenn.
Ditemani dengan Pokemon-Pokemon-nya yang diberi nama panggilan yang unik-unik, Shed akan menjadi pelatih Pokemon terhebat!
(baca selengakapnya, Klik disini)
(fanfict ini buatan Dan dari website perjalananshed.blogspot.com..kalau kalian menemukan tulisan ini di tempat lain selain di web tersebut, berarti tulisan ini telah dibajak)
~danielshedley
(baca selengakapnya, Klik disini)
(fanfict ini buatan Dan dari website perjalananshed.blogspot.com..kalau kalian menemukan tulisan ini di tempat lain selain di web tersebut, berarti tulisan ini telah dibajak)
~danielshedley
©2009-2012 Shed's Blog Allright Reserved
Selasa, 28 September 2010
Senin, 06 September 2010
Entri #033 : Kota Lilycove
"Jadi kau kalah dalam Kontes Pokemon tadi?"
"Iya, entah kenapa Pokemon-ku tidak mau bergerak saat kusuruh tadi" Jawab Claire.
Setelah kekecewaan kami di Safari Zone tadi, Claire memutuskan untuk berbelanja di department store kota Lilycove. Kata Claire, belanja bisa menenangkan pikiran. Oh ya? Padahal dengan belanja uang kita akan terkuras yang berarti.. tambah stress karena gak ada uang.
"Shed, lebih baik Full Restore atau Hyper Potion?"
"Terserah kau" Claire mengambil satu Hyper Potion dari rak penjualannya.
"Jadi Claire, Heracross tadi benar-benar menyerangmu duluan?"
"Tentu saja. Bukannya kau bilang kau percaya?" Balas Claire sewot.
"Ya.. habis jika dipikir-pikir.. kau 'kan agak ceroboh orangnya. Jadi.."
"Kau menuduhku berbohong?"
Dari sini perselisihan mulai terjadi. Habis aku agak bingung juga. Tak mungkin Heracross itu menyerang duluan, apalagi sampai bergerombol.
"Yasudahlah, lagipula Heracross tersebut menyerang atau tidak, tidak mengubah apa-apa kan?"
"'Yasudahlah'!? Aku kehilangan Heracross, Pikachu dan Rhyhorn kau bilang 'Yasudahlah'!?"
Keadaan semakin panas.
"Oke, kalau kau tak mau denganku lagi pergi saja!" Claire semakin menaikan nada suaranya.
"Siapa bilang aku mau denganmu!? Aku memang sudah malas dari dulu! Aku akan ke kota Mosdeep sendiri!"
Dengan emosi yang memuncak, aku pun meninggalkan Claire di department store. Aku pun menuju pantai Lilycove.
"Iya, entah kenapa Pokemon-ku tidak mau bergerak saat kusuruh tadi" Jawab Claire.
Setelah kekecewaan kami di Safari Zone tadi, Claire memutuskan untuk berbelanja di department store kota Lilycove. Kata Claire, belanja bisa menenangkan pikiran. Oh ya? Padahal dengan belanja uang kita akan terkuras yang berarti.. tambah stress karena gak ada uang.
"Shed, lebih baik Full Restore atau Hyper Potion?"
"Terserah kau" Claire mengambil satu Hyper Potion dari rak penjualannya.
"Jadi Claire, Heracross tadi benar-benar menyerangmu duluan?"
"Tentu saja. Bukannya kau bilang kau percaya?" Balas Claire sewot.
"Ya.. habis jika dipikir-pikir.. kau 'kan agak ceroboh orangnya. Jadi.."
"Kau menuduhku berbohong?"
Dari sini perselisihan mulai terjadi. Habis aku agak bingung juga. Tak mungkin Heracross itu menyerang duluan, apalagi sampai bergerombol.
"Yasudahlah, lagipula Heracross tersebut menyerang atau tidak, tidak mengubah apa-apa kan?"
"'Yasudahlah'!? Aku kehilangan Heracross, Pikachu dan Rhyhorn kau bilang 'Yasudahlah'!?"
Keadaan semakin panas.
"Oke, kalau kau tak mau denganku lagi pergi saja!" Claire semakin menaikan nada suaranya.
"Siapa bilang aku mau denganmu!? Aku memang sudah malas dari dulu! Aku akan ke kota Mosdeep sendiri!"
Dengan emosi yang memuncak, aku pun meninggalkan Claire di department store. Aku pun menuju pantai Lilycove.
Langganan:
Postingan (Atom)