Apa Itu "Shed's Blog" ?

Shed's Blog merupakan fanfiction Pokemon bersambung karya danielshedley.

Fanfiction ini menceritakan tentang petualangan Shed, seorang pelatih Pokemon muda yang memulai petualangannya di region Hoenn.
Ditemani dengan Pokemon-Pokemon-nya yang diberi nama panggilan yang unik-unik, Shed akan menjadi pelatih Pokemon terhebat!
(baca selengakapnya, Klik disini)



(fanfict ini buatan Dan dari website perjalananshed.blogspot.com..kalau kalian menemukan tulisan ini di tempat lain selain di web tersebut, berarti tulisan ini telah dibajak)
~danielshedley

©2009-2012 Shed's Blog Allright Reserved


Sabtu, 30 Oktober 2010

Entri #036 : Mitra

"Bagaimana Shed? Masih belum menyerah?" Kata Tate dengan nada sombong.
"Belum! Poseidon, Bubblebeam!"
"Balas dengan Solar Beam!" Sinar surya milik Solrock tak disangka lebih kuat dari Bubble beam Poseidon! Pokemon bintang laut tersebut pun terkena Solar Beam secara telak.
"Hahahaha! Menyerah saja Shed! Pokemon-mu yang tersisa hanya tinggal Staryu dan Bagon!" Kata Liza dengan nada mengejek.
"Huh, ini belum berakhir! Justice, Drago-"
DUAAARR!!
Tiba-tiba ada ledakan besar disusul oleh gempa kecil. Ledakan tersebut sepertinya terjadi di tempat yang lumayan dekat dari gedung Gym ini. Bisa dirasakan melalui besar suaranya.
Seisi ruangan langsung diam.

"Shed? Kau merasakannya?" Tanya Claire dengan nada ketakutan.
"Kita semua merasakannya" Sambung Tate (sepertinya aku sudah mulai bisa membedakan).
"Sepertinya sebuah ledakan".
"Sepertinya ada baiknya jika kita mengecek apa yang terjadi di luar" Kata Claire.
Akhirnya kita semua memutuskan untuk menghentikan pertarungan kita dan mengecek keadaan diluar.
Dan benar saja, diluar banyak orang berlarian. Lalu ada segrombolan berkumpul di sebuah gedung tinggi yang letaknya sedikit agak jauh dari Gym.
"Itu.. Gedung Pusat Antariksa kota Mosdeep" Liza berkata dengan nada miris.
Seperti pepatah ada gula ada semut, kami pun kesana.


Dengan adanya Liza dan Tate yang merupakan orang penting di kota Mosdeep, kami pun bisa dengan mudah menerobos kerumunan masa yang di halau polisi. Setelah melewati barikade polisi, kami melihat pemandangan yang luar biasa. Pintu lobby gedung tersebut sudah hancur lebur. Tidak ada lagi pintu. Seperti ada ledakan besar yang terjadi.
Aku pun berusaha mendekat, namun aksiku dihentikan oleh seseorang berbaju putih dengan wajah yang agak familiar.
"Shed?" Tanya orang tersebut.
"Wallace! Lama tak jumpa!" Sudah kuduga, dia adalah Wallace, salah salah satu teman kakakku.
"Kalian saling mengenal!?" Tate, Liza dan Claire kaget. Kenapa harus kaget ya? Kakakku kan terkenal, jadi wajar dong kalau dia punya teman seorang ketua Gym?

"Bagaimana kalian bisa??"
"Kakakku dan dia berteman"
Aku melihat sekeliling, sepertinya para polisi berhasil menahan para massa dengan baik. Biasanya kan suka ada satu dua orang yang menerobos masuk.
"Sepertinya masalah ini akan panjang, bagaimana jika pertarungan kita tunda dulu?" Kata Tate.
Aku mengangguk.

Wallace terlihat sangat waspada. dia dari tadi celingak-celinguk kanan kiri, seperti melihat keadaan.
"Ada apa Wallace?" Tanya ku. Wallace terlihat berpikir, dan langsung berjalan mendekatiku.
Dia pun berkata dengan pelan, "Shed, sekarang bukan waktunya untuk basa-basi".
"Aku butuh kau sebagai mitraku" Lanjutnya lagi.
"Mitra? Memang kenapa?"
 "Shed, Wallace, kalian kenapa bisik-bisik?" Tanya Claire.
Kita diam sebentar melihat kearah Claire, lalu langsung menghiraukan pertanyaannya barusan.
"Dengar, sebenarnya aku sudah menebak akan terjadi peristiwa ini, makanya aku datang ke kota ini, dan aku ingin, kita berdua masuk kedalam gedung itu" Wallace makin mengecilkan volume suaranya.
Aku berpikir sebentar.
"Biar kutebak, kau ingin kita berdua menyelidiki apa yang tersisa dari pelaku ledakan ini?" Kataku dengan sotoy.
"Tepat. karena secepat-cepatnya seekor Grimer berlari, pasti dia akan meninggalkan jejak lendir"

Kembali ke Atas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"