Apa Itu "Shed's Blog" ?

Shed's Blog merupakan fanfiction Pokemon bersambung karya danielshedley.

Fanfiction ini menceritakan tentang petualangan Shed, seorang pelatih Pokemon muda yang memulai petualangannya di region Hoenn.
Ditemani dengan Pokemon-Pokemon-nya yang diberi nama panggilan yang unik-unik, Shed akan menjadi pelatih Pokemon terhebat!
(baca selengakapnya, Klik disini)



(fanfict ini buatan Dan dari website perjalananshed.blogspot.com..kalau kalian menemukan tulisan ini di tempat lain selain di web tersebut, berarti tulisan ini telah dibajak)
~danielshedley

©2009-2012 Shed's Blog Allright Reserved


Minggu, 19 Desember 2010

Entri #039 : Terikat

Secangkir teh lumayan menghangatkan malam ini. Secara teknis malam ini memang tetap sama dengan apa yang sudah kulalui selama kurang lebih 3 bulan ini; tidur di penginapan Pokemon Center. Namun yang membuat malam ini terasa beda adalah kehadiran kakakku dan Wallace. Ya, setelah kejadian di Gedung Antariksa tadi sore, kita semua memutuskan untuk menghabiskan hari ini di Pokemon Center.

Seharian duduk santai di kafetaria Pokemon Center kota Mosdeep setelah kejadian yang hampir membunuhku tadi memang terasa sangat enak. Ahhh sudah lama tidak sesantai ini.
"Dimana Claire?" Tiba-tiba saja kakakku sudah duduk di sampingku. Bikin kaget saja.
"Tadi katanya ada janji dengan Tate dan Liza. Enggak tau persis sih janji apaan"
"Sudah bicara dengannya?"
"Sudah."
"Apa katanya? Dia tahu tentang semua ini? beritahu aku"
Wallace juga datang menghampiri, mau ikutan mendengarkan ceritaku.


Ya, semua kejadian yang terjadi hari ini telah memberikan tanda tanya besar terhadap keluarga Jastence. Siapa mereka sebenarnya, kenapa Milo anggota team Aqua, siapa sebenarnya Ayah Milo dan Aime, juga apakah Claire ada sangkut pautnya dengan semua ini.
"Jadi begini, Kak, Wallace," Aku mulai menceritakan semuanya.

Sore setelah kejadian tadi, kakak memberitahuku bahwa dia dan Wallace telah menguntit Milo sejak lama. Katanya, dia pernah mendengar nama Milo setelah secara tidak sengaja mendengarnya dari anggota Tim Aqua yang sedang bergosip. Ya, Kakakku pernah bertemu Tim Aqua, sekali, saat dia menolongku dari Agen Aaron. Dengar dengar dari kakakku, agen Aaron adalah anggota dari Tim Aqua Divisi 2. Aku juga belum mengerti kenapa Tim Aqua dibagi menjadi 2 Divisi. Sepertinya sih, 2 Divisi tersebut memiliki tujuan yang sama dengan beda cara, atau malah punya tujuan yang sama sekali beda. Itu menurut teori kakakku ya, soalnya kata kakakku, untuk apa punya Admin yang berbeda jika misalkan tujuannya sama?

Oke, mulai membahas Claire. Mengetahui Claire adik kembarnya Milo, Kakakku memintaku untuk menanyakan 2 hal kepada Claire:
1. Apa saja yang dia ketahui mengenai Tim Aqua
2. Apa saja yang dia ketahui mengenai Ayahnya
3. Seberapa kenal dia dengan Aime dan Milo

Tunggu, itu tiga pertanyaan. Ah bodo amat.
Awalnya Claire menolak untuk menjawab, tapi karena keadaannya seperti ini, akhirnya dia jawab juga (Dasar ABG jaman sekarang, sangat labil). Kata Claire, Ayahnya, Roe Jastence memang sempat menjadi koki terkenal, dan sempat bekerja sebagai pemilik rumah makan berjalan yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Sampai suatu hari dia memutuskan untuk menetap di kota Veilstone. Semenjak saat itu, Ayah Claire sering pulang pagi pergi malam, bahkan terkadang tidak pulang dalam beberapa hari, dengan alasan bekerja di salah satu restoran terkenal. Di masa itu juga muncul Aime, anak perempuan yang katanya teman dekatnya Milo. Oke, teman-sangat-dekat-nya Milo. Ibunya Aime merupakan tetangga Claire di kota Veilstone dan merupakan teman baik Ayah Claire. Mungkin Aime dan Milo sudah di mak comblang sama mereka ya? Padahal Claire kurang suka sifat Aime  yang dingin, jarang bicara, dan dia memiliki tatapan mata yang tajam. Dia.. seperti prang misterius yang menyembunyikan sesuatu.

Lalu suatu hari Ayah Claire, Milo, Ibunya Aime, dan Aime pergi. Katanya sih mau ke kota seberang dan akan pulang malamnya. Pada kenyataannya, mereka baru pulang 2 hari kemudian. Ya, 2 hari setelahnya Milo sudah berada di depan rumah dengan baju lusuh dan kotor penuh lumpur, disampingnya ada Aime yang sedang duduk. terlihat sangat kelelahan. Claire pun menanyakan apa yang terjadi. Dan, Claire mendapat berita buruk. Kata Aime, Ayah Claire dan Ibu Aime menghilang saat sedang melewati gunung. Semenjak saat itu, Milo menjadi orang yang sangat ambisius, emosian, egois dan tak sabaran.

Beberapa minggu kemudian Claire, Milo dan Aime memutuskan untuk melakukan perjalanan Pokemon secara bersama-sama. Claire sendiri mengaku telah ditinggal Milo karena Aime memaksanya untuk cepat pergi setelah Claire meminta agar mereka menunggunya menyelesaikan kontes di kota itu. Semenjak saat itu, Claire berjalan sendiri, hanya ditinggal secarik kertas berisi permohonan maaf Milo telah meninggalkannya. Sampai pada akhirnya Claire bertemu denganku.

"....Semenjak saat itu pula dia sangat benci dengan Aime yang dia anggap telah mempengaruhi Milo. " Aku menutup cerita panjang lebar ku.
"Hanya itu saja?" Wallace terlihat kecewa.
"'Hanya itu saja?' seharusnya kau bilang 'Wah terima kasih Shed telah bercerita panjang lebar'" Balasku, sewot.
"Kenapa Sam?" Wallace melihat kearah muka kakakku yang sedang terlihat berpikir. Dia berpikir dengan wajah sok keren. Enggak tahu juga antara dia memang sudah keren dari dulu atau dibuat-buat saja.
"Oh, aku tahu. Ada satu kemungkinan" Kakakku mulai bicara.
"Ada kemungkinan, Ayah Claire adalah anggota Tim Aqua" Lanjutnya lagi.
"Kenapa kau berpikir demikian, kak?"
"Gini deh, tadi di cerita kau bilang dia teman dekat ibu Aime dan hilang secara bersamaan, 'kan? Lalu kau juga tadi sore bilang kalau Aime dilatih oleh Ibunya untuk menjadi anggota TimAqua dari kecil"
Aku dan Wallace mengangguk.
"Berarti, yang masih misteri adalah... penyebab hilangnya Ayah Claire dan.."
"-Tujuan dari Divisi 2" Aku memotong kalimat Wallace.

Setelah pembicaraan antar lelaki ini selesai, aku langsung menuju ke kamarku.

Hari ini memang benar-benar hari yang.. sangat beda.
Milo ternyata adalah anggota Tim Aqua, dan lain sebagainya. Sebenarnya aku tidak ada hubungannya dengan semua ini, tapi, mengingat sekarang aku adalah satu-satunya yang paling dekat dengan Claire, aku jadi merasa bahwa ada sebagian bebannya yang aku juga pikul. Tarik nafas.. hembuskan.
Entah kenapa semenjak hari ini aku merasa semua yang berada di sekitarku adalah semu. Hanya sebagian yang benar-benar ada. Sisanya semu. palsu. Ilusi.

Kembali ke Atas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"