Apa Itu "Shed's Blog" ?

Shed's Blog merupakan fanfiction Pokemon bersambung karya danielshedley.

Fanfiction ini menceritakan tentang petualangan Shed, seorang pelatih Pokemon muda yang memulai petualangannya di region Hoenn.
Ditemani dengan Pokemon-Pokemon-nya yang diberi nama panggilan yang unik-unik, Shed akan menjadi pelatih Pokemon terhebat!
(baca selengakapnya, Klik disini)



(fanfict ini buatan Dan dari website perjalananshed.blogspot.com..kalau kalian menemukan tulisan ini di tempat lain selain di web tersebut, berarti tulisan ini telah dibajak)
~danielshedley

©2009-2012 Shed's Blog Allright Reserved


Jumat, 23 Desember 2011

Entri #053 - Slateport

Surat tersebut hanya secarik kertas yang dilipat berbentuk persegi panjang.
Aku membuka lipatan kertas tersebut, dan membaca sebuah tulisan yang tertera didalamnya.

Hey, Shed, jika kau membaca tulisan ini, berarti kau sudah sadar.
Semoga Sammon menyelamatkanmu cepat waktu.
Karena jika tidak, mungkin kau tidak akan tahu siapa yang menulis tulisan ini.
Temui aku di pelabuhan kota Slateport. hari Senin jam 9 pagi.



Claire. aku yakin dia yang menulis ini. Walaupun tidak tertera nama penulis tapi aku yakin ini ditulis oleh Claire.
Dia memintaku untuk menemuinya di kota Slateport hari Senin. Aku cek PokeNav-ku, dan benar saja, sekarang hari Senin jam 8:30 pagi! Hanya tinggal setengah jam!

Aku langsung bergegas, menyiapkan barang dan bangkit dari tempat tidur.
Saat aku keluar dari kamar, ada Reiji dan Wallace sedang duduk di sofa.
"Shed?" Sapa Reiji.
"Dimana kakakku?" Tanyaku.
"Di halaman depan. Memang kenapa?" Jawab Reiji kebingungan.

Aku langsung menuju ke halaman depan rumahku.
"Hey, Shed, kau harus istirahat!" Wallace mencoba mencegahku yang masih dalam keadaan pucat dan berantakan untuk berjalan.

Sesampainya di halaman depan,
Sammon terlihat sedang berdiri, sembari memberi makan Fearow-nya.
"Kak, Pokemon-Pokemon-ku ada dimana?"
Sammon terlihat kaget. Mungkin karena seharusnya aku sedang istirahat.
"Di dalam Pokeball mereka. Nih" Sammon memberikanku kantong plastik hitam berisi PokeBall-ku. Sialan, memangnya dikira barang belanjaan apa?

"Kau mau ke Slateport sekarang, Shed? Tidak isitrahat?"
"Iya. Tunggu dulu, dari mana kau tahu?"
Sammon tidak menjawab.
"Kau membaca suratnya ya?" Tanyaku sedikit kesal.
"A, Ayo cepat pergi nanti terlambat!" Sammon mencoba menghindar.

Kumasukan semua Pokeball-ku ke dalam tas, dan langsung menaiki Fearow.
"Eh, shed, kau mau menggunakan Fearow-ku?" Tanya Sammon.
Aku mengangguk, dan langsung memberi aba-aba Fearow untuk terbang. Fearow pun mengepakan sayapnya dan terbang tinggi menuju Slateport.
"Hey bocah! siapa yang mengizinkanmu menggunakan Fearowku!?" Sammon berteriak mencoba menghentikanku. Tapi aku mengabaikannya.

 Tak lama kemudian aku sampai di pelabuhan kota Slateport. Perjalanan menuju kesini hanya sebentar karena letak kota Slateport dekat dengan kota Mauville.

Aku meminta Fearow untuk menunggu di depan pelabuhan sementara aku masuk untuk mencari Claire.

Ternyata mencari Claire tidak semudah yang kubayangkan, pelabuhan ini dipenuhi oleh lautan manusia. Entah bagaimana aku bisa bertemu Claire di tempat yang ramai seperti ini.
Plok.. tiba-tiba ada yang menepok pudakku.
"Cepat juga kau datang"
"Kau yang terlambat, Claire"
Claire tersenyum.

Dia tampak membawa banyak barang. Dia membawa tas selempang dan juga ransel.
"sekarang jam 9 lewat 2 menit, aku pikir kau akan datang jam 10", Ledek Claire diikuti dengan tawa.
"jadi,  ada urusan apa kau kesini?" Lanjut Claire.
"Loh? bukan dia yang menyuruhku datang ya? Aneh.
"Bukan kau yang..."
"Hahahaha iya, iya, aku hanya bercanda" Claire tertawa.
"Jadi, ada urusan apa aku datang kesini?" Aku membalikan pertanyaan Claire.
Claire tersenyum. Dia mengajakku untuk duduk di tempat duduk yang berada tak jauh dari tempat kami berdiri. Saat itulah Claire bercerita, Claire mengatakan hal yang membuatku terkejut : Claire akan pulang ke region asalnya, Sinnoh.

Ya, aku juga tidak tahu kalau Claire berasal dari Sinnoh, tapi ya, itulah yang dia ceritakan.

Saat kejadian di markas, Milo yang tak sadarkan diri Claire bawa ke Tate dan Liza. Disana, Claire meminta bantuan si kembar dan Pokemon-Pokemonnya untuk menghapus ingatan Milo. Nekat? Memang. Walaupun hanya ingatan mengenai Tim Aqua-Divisi dua dan Aime yang dihilangkan, tapi tetap saja itu adalah tindakan yang nekat dan arogan.
"Habis, aku takut Milo akan melakukan tindakan balas dendam" Kata Claire.

Lalu, kenapa Claire akan pulang ke Sinnoh?
"Melihat Tindakan Milo sebagai Admin di Divisi dua seharusnya dimasukan ke penjara, tapi karena umurnya yang masih dibawah 18 tahun, Milo dideportasi ke Sinnoh" Kata Claire lagi dengan wajah sedih.

Jadi begitu, Milo dideportasikan ke tempat asalnya, Sinnoh, karena tindakannya tersebut. Dan karena tak mungkin membiarkan Milo pergi sendiri, Claire ikutan.
Di Sinnoh terdapat sanak saudara Claire, dan katanya Claire tak akan kembali ke Hoenn karena selain bisa memicu ingatan Milo yang hilang, dia juga tidak ada urusan apa-apa disini.
"....Begitulah, Shed" Claire menutup ceritanya.
Aku tak berkata apa-apa. Aku bahkan tidak tahu mau berkata apa.

"Sekarang aku memberi tahu Milo, kalau kita habis liburan di hoenn, namun terjadi kecelakaan dan dia koma selama beberapa bulan" Tambah Claire. Wow, jago juga si Claire mengarang cerita.

Claire menghela nafas panjang, lalu bercerita lagi,
"..dan juga, Shed, Milo tidak ingat kepadamu"
Jreeeeeeng!!!
Entah kenapa aku kaget mendengar kalimat Claire. Mungkin karena se-musuh-musuh-nya Milo dia tetap saja sempat menjadi temanku.
"maaf"
"tidak apa, mungkin memang itu yang terbaik" Aku mencoba mengerti keadaan Claire.
Mungkin Claire takut jika Milo ingat padaku, maka dia akan ingat semua kejadian yang telah terjadi.

"Oh iya, Dimana Milo sekarang? dia sudah sadar?"  Tanyaku.

"Claire!" Seketika ada seseorang memanggil Claire.
"Oh, hey Milo" Jawab Claire.
Baru saja dibicarakan, taunya orangnya datang.
Milo terlihat sama seperti adik kembarnya, membawa banyak tas.
"Aku tak bisa menemukan yang rasa coklat, jadi aku membeli yang vanilla saja" Kata Milo sembari memberikan eskrim kepada Claire.
"Oh, tak apa, terima kasih" Jawab Claire
Milo melihat kearahku, dia melihatku dengan tatapan tajam, lalu berbisik kepada Claire.
Aku tak tahu dia mengatakan apa sampai harus berbisik seperti itu, tapi entah kenapa aku yakin pasti ada hubungannya denganku. Mungkin tatapan tajam tadi semacam mekanisme perlindungan terhadap adiknya karena, aku dimata Milo adalah orang asing.

"Hahaha, ini Sam, dia tadi membantuku mencari dompetku yang terjatuh" Claire menunjuk kearahku.
Sam? Sam 'kan kakakkku? Apa yang dimaksud Claire memanggilku dengan nama Kakakku?
"Oh, Milo" Milo mengadahkan tangannya untuk salaman.
Aku kebingungan, kenapa tiba-tiba, Claire memperkenalkanku dengan nama orang lain kepada Milo yang tidak ingat sama sekali denganku.
Aku melihat kearah Claire, dia mengedipkan matanya seakan memberikan kode.
Karena bingung, aku pun mengikuti saja.
"Milo ya? Aku Sam, salam kenal" Aku dan Milo berkenalan seperti kita baru pertama kali ketemu.

Ting- Tong~ 'Kapal S.S. Aqua menuju Sinnoh akan segera berangkat'

"Itu kapal kita, Claire. ayo!" Milo menarik tangan Claire.
"Iya-iya"  Claire berdiri.
Waktunya pun datang, Claire akan pulang ke Sinnoh.

"Bye, Claire, sampai jumpa lagi"  Ucapku dengan nada yang di dramatisir.
Mendengar kalimatku tadi Claire langsung tersenyum.
"Milo, Kau duluan saja, aku menyusul" Kata Claire. Milo terlihat bingung dan mengangguk, dia pun berjalan duluan.

Claire menyodorkan tangannya padaku, entah mengajak salaman atau mau membantu berdiri.
Aku pun menganggapnya sebagai membantuku berdiri.

"Sebelum aku pergi aku ingin mengatakan sesuatu padamu, Shed" Kata Claire.
Uh-Oh... entah kenapa jantungku berdegup kencang.
"Hal ini sudah lama ingin kukatakan" Lanjut Claire.
Jantungku makin berdegup kencang.
"Apa itu? Cepat katakan" Kataku santai.
Claire tersenyum.

"Shed, aku cuma mau mengatakan, kalau.... lain kali kalau kau memberi nama panggilan untuk Pokemon, beri nama yang gampang diingat ya"
JLEB. Tembus.

Sialan. Enak saja dia berbicara seperti itu! Nama-nama Pokemon-ku itu masterpiece!
Claire langsung tertawa melihat wajahku yang kesal.
"Kau tahu, tidak Shed, dari semua Pokemonmu yang aku ingat namanya hanya Maxillam"
"Maxilliam, Claire. Maxilliam. Asal tahu saja, semua nama Pokemon-ku itu punya arti!"
"Ya ya ya, terserah" Claire mencoba menghentikan tawanya.

Ting - tong, panggilan kedua untuk penumpang S.S. Anne menuju Sinnoh....

"Well, kayaknya aku harus pergi" Claire berjalan mundur. Seakan tak mau untuk berbalik badan.
"Oh, aku ada sesuatu untukmu, ini" Aku melempar salah satu PokeBall-ku ke arah Claire.
Claire menangkap dengan cepat.
"Itu, Milotic milikku. Jaga baik-baik" Kataku.
Claire tampak bingung.
"Kau yakin untukku, Shed?"
"Anggap saja sebagai balas budiku kepadamu"
Claire tersenyum. Kali ini disertai dengan air mata.


Claire mengusap air matanya.
"Terima kasih, Shed. Untuk semuanya"
"Hahahaha Terima kasih atas semuanya juga, Claire"


Ting~tong~ Panggilan terakhir untuk penumpang S.S. Aqua....

"Jadi, Shedster, kapan kita akan bertemu lagi?" Tanya Claire memanggilku nama panggilanku yang dulu pernah dia ciptakan.
"Saat aku menjadi pelatih yang hebat, aku akan ke Sinnoh" Jawabku santai.
"Baiklah, aku akan ingat itu, Bye, Shed Reever"
"Sampai jumpa lagi, Claire Jastence"

Claire pun langsung membalikan badannya, dan berlari. Lama-kelamaan aku tak bisa lagi melihat Claire yang sudah berbaur dengan lautan manusia.


Aku tak menyangka harus berpisah dengan Claire.
Kalau diminta, mungkin aku akan memilih agar dia tidak pergi, namun mau gimana lagi.
Lagipula, menurutku, perpisahan seperti inilah, yang membuat sebuah kenangan menjadi tak terlupakan.

Kembali ke Atas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"