Sharpedo melaju bagaikan sebuah Speed Boat. Saking cepatnya, aku bahkan sampai tak bisa membuka mata, karena mataku pasti akan sakit karena terkena tekanan angin yang kencang. "Baiklah, sebentar lagi sampai, Sharpedo, kurangi kecepatan" Terdengar sayup-sayup
suara Milo. Beberapa detik kemudian, kita berhenti. Sharpedo menepi di tepi pantai. "Kita telah sampai di pantai kota Slateport! Para penumpang harap turun, jangan sampai meninggalkan barang-barang anda" Ujar Milo. Aku langsung turun dari Sharpedo, dan berjalan perlahan menuju daratan penuh.
"Hey Sheddy! Tunggu!" Panggil Milo, namun aku tak menghiraukan panggilan itu, aku langsung berbaring di hamparan pasir karena mabok laut ringan. Kakiku gemetar, kepalaku pusing dan mataku berkungang-kunang. "Hey Milo, sekarang jam berapa?" Tanyaku dengan nada suara seperti orang mabuk. "Jam 3 sore. Makanya ayo cepat menuju Pusat Pokemon sebelum kamar penginapan khusus pelatihnya habis" Milo menarik tanganku. Aku pun bangun dan bergegas mengikuti Milo menuju Pusat Pokemon kota Slateport.
Setelah menyewa kamar dan beristirahat sebentar, Aku dan Milo melakukan latihan malam di depan Pusat Pokemon. Tidak hanya kami saja, ada banyak juga pelatih lain yang melakukan hal yang sama seperti kami. Pelatih dengan berbagai usia, berbagai profesi, dan berbagai Pokemon, namun kali ini pelatih yang sedang berlatih ada banyak, lebih banyak dari biasanya. Saat ini aku sedang melatih Skywalker dan Synyster dalam pertarungan ganda melawan Kirlia dan Nosepass milik Milo. Saat ditengah pertarungan, tiba-tiba saja ada seseorang yang menepuk pundak Milo. Perhatian Milo pun teralih. Saat perhatiannya teralih, Nosepass dan Kirlia langsung berdiam diri. Aku pun tetap menyerang menggunakan Cakar Besi-nya Synyster. Walaupun tahu akan diserang, tapi Kirlia dan Nosepass tetap berdiam diri, seakan kebingungan akan apa yang harus dilakukan. Jadi ini yang namanya hubungan pelatih dan Pokemonnya, disaat pelatih tak ada, Pokemon pun kebingungan seperti mobil tanpa pengendara, sedangkan pelatih jika tidak ada Pokemonnya akan kebingungan seperti pengendara tanpa sebuah mobil untuk dikendarai.
BAAM! Cakar Besi menghantam Nosepass dengan sangat keras. Nosepass terjatuh. Milo pun spontan menoleh kembali arena pertarungan, mendapati Nosepass tak bisa bertarung, Milo langsung menghentikan pertarungan.
"Sudah cukup untuk hari ini" Kenapa dia berhenti begitu saja? apakah dia takut? "Hey Miles, kenapa berhenti? kau takut?" Aku mengolok Milo berharap semangatnya bangkit dan bertarung kembali. "Bukan, aku kedapat tamu spesial" Milo memasukan kedua Pokemonnya kedalam PokeBall, begitu juga aku. Milo pun mmenyuruhku berkenalan dengan seseorang. Aku kira siapa, ternyata seorang perempuan, kira-kira sebaya dengan kami, namun sepertinya dia lebih sebaya denganku deh, karena Milo lebih tua setahun dariku.
Perempuan itu memiliki rambut berwarna hitam yang diikat kebelakang, terlihat manis, belum lagi kacamata yang dikenakannya membuatnya tambah manis. "Aku Aimé" Katanya dengan gugup. "Walaupun manis tapi dia pemalu" Bisik Milo. Aku pun langsung menjawabnya dengan semangat sambil menuturkan rayuan-rayuan mautku "Aimé.. Nama yang bagus dan indah, apakah kau tahu bahwa 'Aimé' berarti Bunga dalam bahasa Yunani? Dan juga perkenalkan, namaku Shed" Kataku sambil menyodorkan bunga yang kupetik. "Oh, hai Shed, senang bertemu denganmu, kau sangat baik.. Tapi, Aimé berasal dari bahasa Perancis, bukan Yunani, dan artinya 'Dicintai' bukan 'Bunga;, omong-omong, terima kasih bunganya" Serentak Milo langsung tertawa terbahak-bahak, dia bahkan sampai tiduran ditanah dan tertawa dengan terbahak-bahak. "Sudah cukup, Milo" Kata Aimé yang langsung mengentikan tawa ejekan Milo. "Awas kau, Miller" Kataku pada Milo dengan nada kesal. Milo malah membalas dengan senyuman kecil yang berarti : "Kamu itu bodoh".
Tak lama kemudian, kami bertiga sedang makan di dalam Pusat Pokemon, dan tentu saja, khusus untuk pelatih Pokemon yang memiliki Kartu Resmi Pelatih, semua makanan disini gratis. Iya, Kartu Resmi Pelatih (KSM) adalah hal yang penting, karena dengan ini, para pelatih bisa mendapatkan banyak fasilitas dan bisa mendaftar ke fasilitas seperti kontes Pokemon atau Elite 4. Oke, di meja makan yang bundar, Aimé dan Milo sedang bersenda gurau. Jujur, aku belum tahu mereka memiliki hubungan apa, dalam artian, terikat tali saudara atau seorang teman dekat? Entahlah, yang pasti, melihat mereka dekat membuatku sedikit kesal. Aku pun duduk di sebelah Milo, dan memotong pembicaraan mereka. "Hey, Milo, Aimé, jadi kalian ini.. Saudara? Atau teman?" Mendengar itu, Milo langsung menatap Aimé dan begitu juga sebaliknya. Lalu Milo menoleh kembali kearahku dan berkata dengan nada yang terdengar seperti memberitahu rahasia. "Gini, Shed, kita berdua teman, tapi.. kami teman yang sangat dekat, karena Aimé sudahku kenal sejak aku berumur 8 tahun, dia anaknya teman Ayahku"
"Aku tidak mengerti kenapa kau begitu gugup saat berkata bahwa kalian teman dekat" Aku mulai agak curiga. Mendengar itu Milo langsung terlihat canggung "Ya.. kami teman dekat.. kami itu..".
"Pacaran" Aimé menyelamatkan kalimat Milo. "Iya, Seperti itu" Milo membenarkan. Pacaran.. Entah kenapa setelah mendengar kata itu aku langsung menjadi lemas. Namun, tiba-tiba Aimé memulai topik pembicaraan baru. "Jadi, latihan tadi, itu untuk lomba besok?"
"Lomba? lomba apa? Tadi kami hanya melakukan latihan biasa" Milo mengerutkan alisnya. "Iya, memang ada lomba apa?" Tanyaku lagi. Aimé memberikan secarik kertas. "Besok ada lomba maraton Pokemon, dimulai dari sini sampai Mauville, yang menang akan mendapat sepeda lipat gratis dari perusahaan sepeda di Mauville" Kelihatannya menarik, aku memang ingin segera cepat-cepat pergi ke kota Mauville untuk bertemu kakak, Ayah dan Ibuku. Sudah lama aku tak bertemu mereka secara langsung. "Kelihatannya seru, menurutmu Shed?" Milo menoleh ke arahku dengan senyum, aku tahu, apapun jawabannya pasti aku akan ikut juga, toh aku juga ingin kesana. "Boleh, aku ingin segera pergi ke Mauville"
Keesokan harinya, kami langsung menuju ke utara kota Slateport, disana banyak berkumpul para pelatih. Rata-rata pelatih yangku lihat sama dengan para pelatih yang kulihat latihan tadi malam. Pantas tadi malam sangat ramai. Di antara keramaian, Aimé terlihat sedang bersama Golduck. Sepertinya itu Golduck miliknya, karena Golduck itu memakai ikat leher bertulisakan huruh "A". "Hey Shed, ayo ke tempat pendaftaran dulu" Ajak Milo sambil menyeruput minuman miliknya. Setelah mendaftar, kami segera menuju ke arena balapan, di arena ini sudah berjejer banyak sekali pelatih-pelatih dan Pokemonnya masing-masing. Di antara banyak pelatih, terlihat Aimé tampak gugup. Jadi dia juga ikut lomba, Pikirku. Aku dan Milo mendaftar, aku menggunakan Skywalker-ku, Milo menggunakan Nosepass. Saat para pelatih terlarut dalam suasana tengang, terdengar suara lantang dari udara. Ternyata itu suara wasit yang mengendarai Swellow dan akan menginformasikan peraturan kompetisi ini.
"Baiklah para pelatih, sebentar lagi lomba marathon 3 kilometer dari Slateport sampai Mauville akan segera dimulai. Jalur yang akan digunakan ada dua, yang pertama jalur darat yaitu di rute 110, jalur laut di samping rute 110, dan jalur udara. semua jalur mengarah pada finish yang sama. Para pelatih hanya boleh menggunakan 1 Pokemon untuk dikendarai. Saat lomba, pelatih boleh menyerang Pokemon musuh, namun tidak boleh menyerang pelatihnya jika ketahuan akan didiskualifikasi. Para trainer diperbolehkan menggunakan Pokemon. Bagaimana, sudah jelas? kalian semua siap?"
Para pelatih langsung bergemuruh tanda semangat. Baiklah, aku agak tegang. "Kalian semua siap? Satu, Dua, Maju!" Serentak seluruh pelatih dan Pokemonnya berlari kencang. Ada yang menggunakan Pokemon terbang untuk jalur udara, ada yang menggunakan Pokemon air, dan sisanya di darat. Aku dan Milo langsung melaju menggunakan Skywalker dan Nosepass. Di tengah keramaian aku masih sempat-sempatnya mencari keberadan Aimé, namun aku tidak menemukan apa-apa. Strategiku adalah tetap berdampingan dengan Milo. Di depanku ada seseorang menggunakan seorang menggunakan Dodrio. Dodrio bersama pelatihnya berlari kencang menutupi jalanku, tidak lama, di sampingku tepat ada jalur laut, dan disitu ada seseorang menggunakan Starmie sedang berkendara. Dia berlagak sedikit aneh, karena saat yang lain menysulnya, dia malah diam, tak lama kemudian orang tersebut berkata "Starmie, Sinar Es!" Starmie tersebut menggunakan Sinar Es dan menyerang Dodrio tersebut!
Pelatih Dodrio tersebut pun terpental dan terjatuh ke air yang berada tepat disampingnya. "Hey kau tidak boleh melakukan hal seperti itu!" Tegurku. "Heh, anak kecil sepertimu tak berhak menasihatiku!" Orang tersebut membalas. Tiba-tiba saja, didepanku ada sebuah batu besar yang jatuh kearahku! Sepertinya bekas suatu pertarungan atau insiden yang terjadi di barisan depan, aku pun dengan sigap memerintahkan Skywalker untuk menggunakan Pisau Daun. Batu tersebut terbelah dua dengan mudahnya. Tiba-tiba saja Orang tersebut mengeluarkan alat komunikasi dari kantong bajunya, dan seperti berbicara dengan seseorang. Setelah itu, orang tersebut berpindah dari jalur air ke darat dengan Starmienya yang sepertinya menggunakan kekuatan Psikis agar bisa melayang. Tiba-tiba saja orang tersebut berteriak kepadaku, "Hey Nak, aku minta maaf soal yang tadi! Kau mau tidak bergabung dengan grup kami?" Aku terkejut, dan langsung berkata. "Grup? Apa maksudmu!" Orang tersebut langsung mengeluarkan ikat kepala berwarna biru dan berkata "Team Aq..." Suara deru angin yang kencang akibat dari Skywalker yang berlari kencang membuatku tidak bisa mendengar kata-katanya. Untuk mencari aman, lebih baik aku menolak "Apa? aku tidak tertarik!" Orang tersebut langsung bermuka kusut dan berkata "Tapi kau harus ikut! Kalau diajak tak bisa, aku pakai kekerasan saja, Starmie Sinar Es!" He? tidak ada masalah tiba-tiba menyerang. Aku sudah panik, karena Sinar Es adalah jenis serangan bertipe Es yang sangat kuat terhadap tipe daun seperti Skywalker. "Awas Shed!" Milo berteriak dari belakang dan melindungiku dari Sinar Es. Milo dan Nosepassnya terpental dan jatuh ke air. "Milo!!!!!!"
_______________________________________
Pengen buat tulisan serangan kayak gini?
Pisau Daun
caranya adalah begini=
<a title="deskripsi">serangan</a>
contoh
<a title="Leaf Blade">Pisau daun</a>
maka hasilnya akan seperti diatas
Kembali ke Atas
Dan, aku vote english aja nama attack nya
BalasHapussetuju,,
BalasHapusbagusan kalo english aja biar familiar..