Apa Itu "Shed's Blog" ?

Shed's Blog merupakan fanfiction Pokemon bersambung karya danielshedley.

Fanfiction ini menceritakan tentang petualangan Shed, seorang pelatih Pokemon muda yang memulai petualangannya di region Hoenn.
Ditemani dengan Pokemon-Pokemon-nya yang diberi nama panggilan yang unik-unik, Shed akan menjadi pelatih Pokemon terhebat!
(baca selengakapnya, Klik disini)



(fanfict ini buatan Dan dari website perjalananshed.blogspot.com..kalau kalian menemukan tulisan ini di tempat lain selain di web tersebut, berarti tulisan ini telah dibajak)
~danielshedley

©2009-2012 Shed's Blog Allright Reserved


Rabu, 13 Januari 2010

Entri #011 : Waktu Untuk Menunggu

EPISODE 11 -

Sial itu bukan Milo, melainkan...
Seekor Nosepass! dan Nosepass tersebut adalah Nosepass yang tadi aku serang! Gawat, ini sangat amat gawat. Tidak ada Pokemon yang bisa bertarung, dan dihadapanku adalah seekor Nosepass yang marah, dengan tidak ada satu pun jalan keluar selain melewatinya! Mana PokeNav tidak berfungsi lagi. Aku sudah tidak bisa berbuat apa-apa. Tidak bisa berbuat apa-apa, yang bisa kulakukan adalah, berharap keajaiban datang dan menolongku. Tunggu dulu, Menolong? itu dia! yang kulakukan sekarang hanya bisa minta tolong pada Milo. Tapi bagaimana caranya? Mungkin dengan teriak? "MILO!! KAU DIMANA!? TOLONG AKU!! ADA NOSEPASS DISINI!" Aku teriak dengan kencang. Suaraku menggema keseluruh lorong. Tidak ada jawaban apa-apa. Nosepass itu mengumpulkan energi listrik di hidungnya. Mati aku. Nosepass tersebut tiba-tiba melepaskan energinya! Lalu keajaiban muncul. Di depanku tiba-tiba muncul sesosok manusia. Tiba-tiba muncul, tidak datang dari mana-mana. Muncul begitu saja. Kira-kira itu siapa ya?


"Kirlia, Lawan dia dengan  Shadow Ball!" Ternyata itu Milo! Serangan Shadow Ball menyebabkan sebuah ledakan kecil, Milo dengan sigap langsung menangkapn Nosepass tersebut. Tapi, Lagi-lagi dinding dan lantai lorongnya runtuh! "Tidak!!" Teriakku sambil merunduk. Tiba-tiba Milo memegang pundakku dan aku memejamkan mata. Tidak lama kemudian aku membuka mata dan menyadari bahwa... Aku berada di luar! Aku sedang berada di mulut Gunung!
"Milo? Apa yang.."
"Teleportasi. Kirliaku bisa teleportasi, saat aku mendengar 'ada Nosepass' aku langsung dengan sigap meminta Kirlia untuk teleport ke sumber suara" Jelas Milo.
"Omong-omong, Bagaimana dengan Aron tersebut? Dapat?" Lanjutnya.
"Iya, aku menangkapnya.. memang kenapa sih aku harus menangkapnya?" Tanyaku sambil membersihkan bajuku.
"Well, itu karena, Aron tersebut adalah Aron yang diincar banyak orang karena langka, Aron tersebut termasuk Pokemon Berkilau, atau bahasa kerennya Shiny Pokemon" Jelasnya. Shiny Pokemon? Kata Kakakku, Shiny Pokemon adalah Pokemon yang memiliki perbedaan warna dengan jenisnya. Seperti Albino.
"Oh begitu, tapi, masa' hanya karena dia Shiny saja? enggak ada alasan lain?"
"Kalo yang kutahu, karena dia sering berpengalaman melawan banyak Pelatih yang dulu berusaha menangkapnya, Aron itu menjadi semakin kuat dan mempelajari banyak jurus".
"Oh iya, Aku lupa memberi nama ke Aron baru ku" Gumamku sendiri.
PokeBall yang berisi Aron tersebutku lempar. Aron tersebut keluar dari PokeBall. "Kau kuberi nama Synyster!" Synyster kuambil dari kata Sinister yang berarti 'Suram' atau 'Menyeramkan' sesuai dengan tempat aku menangkapnya, yaitu Gua Granite yang gelap dan berbahaya. "Oh iya Shed, sedang apa kau di Gua Granite?" Tanyanya sambil berdiri dari batu yg ia duduki, dia berjalan menuju kota. Aku pun ikut berdiri, Synyster kukembalikan kedalam PokeBall. "Aku sedang melatih Grovyle-ku, Skywalker. lalu bertemu kau, kau sendiri sedang apa?" Aku balik bertanya.
"Aku sedang.. Mencari Nosepass, karena dengan Nosepass aku akan mudah melawan Gym Mauville yang bertipe listrik, karena kemampuan Nosepass yang bisa menyerap listrik" Dia menerawang PokeBall-nya yang --mungkin-- berisi Nosepass.
"Kau sudah sampai Mauville? aku saja baru sampai sini, kemarin aku baru kalah lawan Brawly" Aku jadi merasa kecil.
"Oh, maaf, aku tak bermaksud begitu, kalau aku memang memiliki Kirlia yang bertipe Cenayang, dengan begitu Pokemon Petarung sangat mudah ditaklukan" Jawabnya santai.
"Oke, mungkin kau bisa membantuku dalam melawan Brawly?" Tanyaku. "Boleh, aku berhutang budi padamu yang telah membantuku menangkap Nosepass, trims ya, Sheddy"
"Sama-sama dan Terima kasih juga, Miley"


Setelah beristirahat di Pokemon Centre, Aku dan Milo pergi menuju Gym Brawly, untuk melakukan pertarungan ulang. Tidak lama kemudian, Aku sudah berada di lapangan pertarungan bersama Brawly, Milo sedang duduk bangku penonton sambil sesekali membaca buku resep makanan. "Aku harap kau bisa menang lagi" Brawly mengejek. Enak saja, kemarin kan hanya kebetulan, kali ini aku akan menang! "Aku pasti menang sekarang! Aku sudah mendapatkan Pokemon baru yang akan mengalahkanmu!" PokeBall berisi Synyster kulempar, saat Synyster keluar dari PokeBall, muncul sinar-sinar berwarna terang, tidak seperti biasanya, kata Milo, ini tanda-tanda Pokemon Shiny. "Hmm!? Kau menangkap Aron yang diincar banyak orang itu? Lumayan, tapi, bagaimana pun, Pokemon bertipe kombinasi batu dan besi macam Aron akan sangat menguntungkan bagiku! Hahahaha!" Dia belum tau rencanaku. Tadi aku sempat memeriksa Synyster-ku dulu, serangan apa yang dia bisa, dan kemampuannya. Pertarungan dimulai, dia lagi-lagi mengeluarkan Machop. "Seismic Toss!" Machop berlari kencang, dan bersiap untuk membanting Synyster dari ketinggian. "Kau tidak bisa melawanku" Rencanaku akan segera berjalan. Saat Machop mulai mendekati Synyster, aku langsung berkomando "Sand-Attack!" Pasir-pasir yang dihambur-hamburkan oleh Synyster membuat Machop kelilipan dan tidak fokus. Machop mulai lengah. "HeadButt!" Synyster menubruk Machop dengan kepalanya yang keras seperti batu. Machop terjatuh, dan bangkit kembali. "Boleh juga, kalau begitu, Focus Energy!" Machop memejamkan mata. Pakai cara kuno rupanya. "Synyster, HeadButt lagi!" Synyster berlari menuju Machop, sayang, Synyster kurang cepat. "Bodoh, Sekarang, Karate Chop!" Perintah Brawly.

Machop langsung berlari dan ingin mengapak Synyster dengan tangannya. "Synyster, Harden!" Berdiam diri dan mengeraskan seluruh anggota tubuhnya. Tangan Machop mengayun kencang bagaikan sebuah kapak. BAAM! Tangan Machop mengenai punggung Synyster dengan keras. "Heh, Berapa kalipun kau menggunakan Harden, hasilnya akan sama saja jika Machop mengenai titik kritis" Nasehat Brawly terdengar seperti omong kosong di telingaku, karena, aku yang akan menang sekarang. Karate Chop tidak berdampak apa-apa pada Synyster. Tidak Apa-apa. Synyster tetap diam. "Tidak mungkin! walaupun kau memakai Harden, itu tidak ada gunanya jika sudah mengenai titik kritis!" Brawly keheranan, Aku kegirangan.
"Masalahnya, Titik kritis Aron berada di perutnya, dan itu sangat mustahil dijangkau oleh Machop!" Kali ini giliran aku menasehati.
"Cis, itu baru permulaan, anak muda" Brawly tampak kesal.
"Lengah! HeadButt!" Synyster langsung menubruk Machop tepat pada bagian bahu. Machop terjatuh, dan tersentak. Machop tak bisa bergerak! Ini kesempatan emas. "Terakhir, Metal Claw!" Kaki depan Synyster yang kecil bersinar, walaupun kecil tapi menyakitkan. Kakinya langsung menyakar Machop dengan keras. Machop tumbang, aku menang. "Huh, kau belum melawan Pokemon keduaku, Anak Muda" Brawly mengembalikan Machop kedlama PokeBall. Milo yang berada di bangku penonton tepuk tangan setelah melihat pertarungan tadi.

"Kau belum pernah melawan yang ini anak muda! Makuhita, Ayo!" Makuhita keluar dari PokeBallnya. Tubuh Pokemon tersebut yang gemuk sempat menimbulkan guncangan kecil di tanah saat dia menghentakan kakinya seperti sumo.
MAKUHITA. POKEMON TEKUN, BERTIPE PETARUNG, PRA-EVOLUSI DARI HARIYAMA.



"Bagaimana pun juga, sama saja" Kataku.
"Kalau daitadi aku tidak bisa menyerang dari dekat, maka bagaimana dengan dari jauh? Makuhita, gunakan Surf!" Perintahnya. Tiba-tiba saja dari tangan Makuhita keluar semprotan air yang sangat kencang bagaikan sebuah ombak. Ombak tersebut menghempaskan Synyster hingga tidak sanggup bertarung lagi. "Sial, untung masih ada Skywalker" Gumamku.
"Bagaimana? Hebatkan?" Sombong sekali dia. Aku tadi sudah diberi kunci beratrung melawan Brawly dari Milo, maka, aku kali ini sangat yakin menang. Aku mengeluarkan Skywalker dari dalam PokeBall. "Baiklah, Pound!" Skywalker berlari dan ingin menyabet Makuhita dengan ekornya.
"Tahan dengan tanganmu Makuhita!" Tangan-tangan besar Makuhita menangkap ekor Skywalker. Aku tidak terkejut, karena aku ada strategi. Tanpa diperintah, Skywalker langsung menggunakan Leaf Blade ke kepala Makuhita hingga jatuh. "Apa? Kalau begitu, Surf lagi!" Aku tahu Surf kurang begitu efektif terhadap Skywalker, tapi kalau Skywalker kehilangan fokus akibat Surf, bisa gawat.

Ombak besar menyapu seluruh lapangan pertarungan. Namun ajaib, Skywalker menghilang!
"A..apa!? tidak mungkin!? rencana apa lagi!?" Brawly sangat jengkel dengan strategiku yang selalu muncul dan menghilang.
"Sekarang giliranku, Mega Drain!!" Tiba-tiba saja, dari atas menjulur benang-bennag energi Mega Drain.
"Apa!? Di atas!?" Skywalker memanjat langit-langit ruangan yang tinggi. Makuhita tidak bisa apa-apa, menyentuh Skywalker pun tak mungkin, aku hanya tinggal menunggu waktu sampai energi Makuhita terkuras habis.
"Sudah kubilang, aku selalu bermain untuk menang" Kataku dengan santai.
"Baiklah, aku sudah tidak bisa berbuat apa-apa. Aku menyerah" Brawly mengembalikan Makuhita kedalam PokeBall. ".. Kau menang, ini, lencana Sendi" Brawly melempar lencana Sendi kepadaku.
"Terima kasih! Skywalker, ayo kembali!" Skywalker kembali kedalam PokeBall. Aku dan Milo keluar dari Gym. Kita pun berjalan ke tepi pantai. "Jadi, bagaimana kita bisa ke kota Slateport? apa ada kapal yang menjemput?" Tanya ku pada Milo. Dia memegang sebuah PokeBall berwarna biru, Apa itu?
"Dive Ball, PokeBall khusus untuk menangkap Pokemon air" Katanya merespon mimik mukaku yang kebingungan. Dive Ball itu dilempar, keluarlah, Pokemon air berbentuk ikan hiu bernama Sharpedo.
"Wow, dapat dari mana?"
"Pemberian Ayahku. Ayo cepat naik" Kita berdua langsung menunggangi Sharpedo di air.
"Nah Sharpedo, antarkan kita ke pantai Slateport secepat mungkin!" Lanjutnya. Seketika itu juga, Sharpedo langsung melaju dengan sangat cepat!

Kembali ke Atas

2 komentar:

  1. 'melemper' lencana sendi? melemper apaan sih?apa maksudnya melempar atau aku yg kurang tau kosa kata aja?

    BalasHapus
  2. hoo itu salah ketik. sori2 itu maksudnya melempar

    BalasHapus

"