Apa Itu "Shed's Blog" ?

Shed's Blog merupakan fanfiction Pokemon bersambung karya danielshedley.

Fanfiction ini menceritakan tentang petualangan Shed, seorang pelatih Pokemon muda yang memulai petualangannya di region Hoenn.
Ditemani dengan Pokemon-Pokemon-nya yang diberi nama panggilan yang unik-unik, Shed akan menjadi pelatih Pokemon terhebat!
(baca selengakapnya, Klik disini)



(fanfict ini buatan Dan dari website perjalananshed.blogspot.com..kalau kalian menemukan tulisan ini di tempat lain selain di web tersebut, berarti tulisan ini telah dibajak)
~danielshedley

©2009-2012 Shed's Blog Allright Reserved


Kamis, 07 Januari 2010

Entri #010 : Emas & Koki

EPisode 5!!! oh wait, this is getting kinda awkward. maybe from now on, i'll never use opening again. lol
(arti: Gajah itu karnivora. enggalah, di translet pake mbah gugel translet aje)

"Skywalker"
"Kau tidak apa-apa?" Resahku terhadap Skywalker. Skywalker sekarang sedang berjalan di sampingku, dia sudah sembuh dari cedera akibat pertarungan melawan Brawly, dan sekarang kita mau mencoba berlatih di Gua Granite yang berada di dekat pantai kota Dewford. "maaf ya waktu itu aku terlalu memaksakanmu, sepertinya aku terlalu egois sekali" Skywalker hanya menoleh padaku sambil mengangguk dan sedikit
tersenyum. Semoga kamu tidak sakit hati, pikirku. Sekitar beberapa menit kemudian kami sudah berada di mulut Gua Granite. Gua Granite sangat besar, dalam dan memiliki bermacam-macam ruangan bawah tanah alami, seperti rumah semut. Kami pun memasuki Gua tersebut. Setelah beberapa meter berjalan, PokeNav tidak berfungsi. PokeNav memang alat navigasi yang memakai sinyal, seperti GPS, mungkin saking tebalnya dinding dan tembok Goa ini, Sinyal susah didapatkan. Oh Well, di tempat gelap seperti ini aku hanya bisa menggunakan senter.


Sudah sekitar setengah jam aku berputar-putar dan melawan beberapa Pokemon liar. Dugaanku sedikit meleset, tadinya kukira, isi Gua ini akan di dominasi oleh Pokemon batu seperti Geodude saja, tapi ternyata banyak Makuhita dan Zubat yang tinggal disini. Saat aku sedang melewati sebuah lorong sempit, aku melihat kedepan, ada seberkas cahaya bersinar, jaraknya sekitar 10 meter dariku. Apa itu? Pokemon-kah?, batinku. Bulu kudukku berdiri, aku merinding. Entah bermaksud melindungi atau ketakutan, Skywalker secara spontan menggunakan Mega Drain. "Dia menyerang! Kirlia, Shadow Ball!" Seberkas cahaya itu bicara! suaranya seperti anak laki-laki sepertinya dugaanku lagi-lagi meleset, dia bukanlah Pokemon atau hantu, melainkan manusia!

Mega Drain dan Shadow Ball beradu, dan terjadilah ledakan! dinding lorong tersebut runtuh, dan lantainya pun ikut runtuh! kita semua jatuh, namun untungnya, dibawah kita adalah tanah empuk. Kita selamat. "Hey! Apa maksudmu barusan!? menyerang seenaknya!" Orang tersebut bangun dan membersihkan badannya, setelah itu langsung marah-marah tidak karuan. "Maaf! aku tidak tahu! beneran! aku kira kamu itu hantu!" Aku meminta ampun dengan muka memelas, senjata andalanku saat aku dimarahi. "Huh, baiklah, marah-marah juga percuma.. lagipula nama kamu siapa? sedang apa kamu disini?" Tanya orang tersebut. Seharusnya aku yang berkata demikian, pikirku. "Aku Shed! Shedley Reever!" Jawabku sambil mengadahkan tangan untuk bersalaman. "Shed? Reever? sangat familiar namanya" Dia malah memikirkan namaku, tidak penting. "ya.. mungkin kau tahu Sam? Sammon Reever? si Emas dari Mauville?" Sepertinya kakakku lumayan beken juga. "Ohh, iya aku tahu.. omong-omong, namaku Milo, Milo Jastence" Dia memperkenalkan dirinya. Jastence? kedengaran familiar di kupingku. "Biar kutebak, kau berhubungan dekat dengan Roe Jastence, si koki PokeBlock yang terkenal itu?" Tanyaku kembali sambil memasukan Skywalker kedalam Pokeball. "Dia ayahku" Jawabnya. "Oh iya, kalau kau ada waktu, mungkin kau mau membantu mencari Nosepass disini?" Ajaknya sambil menyalami tanganku yang dari tadi menunggu disalami. "Boleh, aku ada waktu luang" Aku menerima ajakan tersebut.

"Kirlia, gunakan kemampuan telepatimu untuk mencari Nosepass disini!" Perintahnya. Kirlia memejamkan mata, lalu dengan tiba-tiba Kirlia menggunakan serangannya --aku kurang tahu persis itu serangan apa-- dan mengenai sebuah batu. Batu tersebut hancur menjadi serpihan-serpihan kecil. Setelah asap debu memudar, terlihatlah sesosok Pokemon, dia melihat kearah kita dengan tatapan marah.
"Hey Shed, Pokemon apa itu?" pandangan kami memang belum begitu jelas, karena asap debu yang masih agak tebal
"Tidak terlihat seperti Nosepass,.."
"..Memang Nosepass jarang ditemukan disini?" Lanjutku.
"Lumayan jarang, apalagi Nosepass sering berkamuflase diantara batu-batu" Jawabnya sambil mengeluarkan sebuah kacamata khusus. "Go-Googles?" Tanyaku. "Iya, aku mendapatkannya dari seseorang di Kota Lavaridge" Jawabnya sambil membenarkan kacamatanya.
"Kau sudah tahu Pokemon apa itu?" Go-gooles memiliki kegunaan untuk melihat dengan jelas di tempat yang berdebu atau berasap.
"Sepertinya... Aron-kah?" Milo semakin mendekati Pokemon tersebut. Tanpa diduga Pokemon tersebut menubruk Milo dengan kepalanya yang keras! Milo terjatuh, Pokemon tersebut pun melompati Milo dan langsung menghadangku. Jangan-jangan aku juga mau di tubruk. Aku mengadahkan Pokedex-ku ke arah Aron tersebut.

"ARON POKEMON CANGKANG BAJA, BERTIPE BESI DAN BATU PRA-EVOLUSI DARI LAIRON DAN AGGRON"

Tunggu dulu, ada yang aneh, Aron yang ada di depanku berwarna kehijauan, sedangkan yang di Pokedex berwarna putih-abu-abu. Milo bangkit sambil mengusap-usap pundaknya, bagian yang tertubruk Aron. "Shed, tangkap Aron itu! itu Aron yang sudah diincar banyak orang di sini!" Milo masih mencoba bangkit, sambil meringis kesakitan.
"Hah? Tangkap? kenapa haru aku tangkap?" Aku kebingungan.
"TANGKAP!! KEBURU KABUR!! KUJELASKAN NANTI!" Milo memerintahku sambil berteriak, seperti menahan rasa sakit. Aku pun spontan langsung mengambil Pokeball berisi Skywalker untuk melawannya. Aron itu sepertinya tahu aku mau melawannya, Aron tersebut langsung mencoba menyrudukku. Aku mencoba menghindar, Aron itu menubruk tembok Gua dengan keras. Tembok dan lantai Gua langsung runtuh, lagi-lagi kami semua terjatuh.


Tidak lama kemudian, aku tersadar, di belakangku ada Aron tersebut yang sedang mencoba untuk kabur ke arah sebuah lorong. Aku mencari-cari Milo... Dia tidak ada! "Milo!! Milo!! kau dimana!? ini aku, Shed!" Tidak ada jawaban. Aku menoleh kebelakang, Aron itu sedang berlari kencang! Aku langsung mengeluarkan Skywalker dari Pokeball. "Mega Drain!" Teriakku sambil menunjuk kearah Aron yang sedang berlari. Aron tersebut mengetahuinya, dan langsung bersembunyi dibalik sebuah batu. Mega Drain mengenai batu tersebut. Ajaib, batu itu tidak mengalami lecet sedikit pun, yang ada, batu itu bergerak! batu itu berbalik badan, dan ternyata itu Nosepass! Kenapa di saat Milo tidak ada malah muncul Nosepass?

"Sial, maaf Milo, tapi tujuanku adalah menangkap Aron" Gumamku sambil berlari. "Jangan halangi jalanku, Leaf Blade!" Skywalker menyayat Nosepass yang berada di depan ku dan langsung terjatuh. Aron itu panik, tempat perlindungannya hilang. Dia kembali kabur. "Huh, Skywalker lebih cepat, Skywalker, Leaf Blade ke Aron!" Perintahku. Leaf Blade mengenai punggung Aron, namun Aron tersebut tidak juga tumbang! Aron tersebut berbalik badan, dan langsung menyeruduk Skywalker, Skywalker terhempas. "Sial! Aku lupa dia memiliki Cangkang seperti kura-kura! tunggu dulu, berarti.." Aron itu kembali melompat dan ingin menyeruduk Skywalker. "..Oh Aku tahu! Skywalker, merunduk!" Skywalker langsung merunduk menghindari Serudukan Aron. "Leaf Blade dari bawah!" Bagian lemah dari Aron adalah bagian perutnya. Aron tersebut terpental keudara, dan terjatuh ketanah. Tidak bergeming. Aku pun langsung melempar PokeBall kosong ke pada Aron itu. Aku berhasil. Aku baru saja mendapatkan Pokemon baru, yaitu Aron. "Bagus Skywa...Kau tak apa-apa?" Skywalker terjatuh, sepertinya kelelahan. "Terima Kasih Skywalker, kau sudah bekerja dengan sangat baik" Aku mengembalikan Skywalker kedalam Pokeball.

Bagus, aku sekarang tidak memiliki Pokemon yang bisa melindungiku, Milo dan Kirlia-nya pun tidak tahu dimana. Saat sedang berjalan di lorong, aku mendengar suara di depanku, kira-kira 10 meter dariku. Mungkinkah itu Milo? kalau iya, maka aku selamat! "Hey, Milo!" Aku melambaikan tanganku sambil teriak. "Apakah itu kau? Ayo jawab aku!" Aneh, tidak ada reaksi.. Aku pun mencoba menyinari sumber suara tersebut dengan senter, dan ternyata.. Sial, itu bukan Milo, melainkan...

Kembali ke Atas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"