Apa Itu "Shed's Blog" ?

Shed's Blog merupakan fanfiction Pokemon bersambung karya danielshedley.

Fanfiction ini menceritakan tentang petualangan Shed, seorang pelatih Pokemon muda yang memulai petualangannya di region Hoenn.
Ditemani dengan Pokemon-Pokemon-nya yang diberi nama panggilan yang unik-unik, Shed akan menjadi pelatih Pokemon terhebat!
(baca selengakapnya, Klik disini)



(fanfict ini buatan Dan dari website perjalananshed.blogspot.com..kalau kalian menemukan tulisan ini di tempat lain selain di web tersebut, berarti tulisan ini telah dibajak)
~danielshedley

©2009-2012 Shed's Blog Allright Reserved


Kamis, 20 Januari 2011

Entri #041 : Lencana

"Synyster, kau tak apa-apa?"
Pokemon berpelindung baja itu mengangguk, mencoba bangkit dan melanjutkan pertandingan. Justice menghampiri Synyster yang sepertinya terluka parah. Jujur saja, aku sama sekali belum pernah melihat Future Sight, mungkin, itu yang membuatku lengah.
"Baiklah, Claire, kau mungkin bertambah kuat.." Kataku. Claire tersenyum.
"..Walau hanya sedikit sekali" Senyum Claire terhapus, terganti dengan cemberut dan raut wajah kesal.
"Flygon, Lugia, Seraaang!!!!" Claire memerintah dengan nada kesal. 
Flygon dan Lugia.. atau.. ehm.. Xatu, melesat dengan kecepatan penuh. Seperti mau melakukan semacam Quick Attack tapi lebih kuat.
Ini dia yang kuharapkan.
"Syn! Protect!" Synyster membentuk medan energi yang melindunginya dari serangan kedua Pokemon tersebut. Kedua Pokemon tersebut menabrak medan energy yang dibuat Synyster, terpental dan terjatuh secara bersamaan ke tanah.

Oke, mereka sudah tumbang, walau aku yakin mereka masih bisa bangkit jika dibiarkan saja.
Melihat kesempatan emas itu, aku langsung memerintahkan kedua Pokemon-ku untuk menyerang. Synyster menggunakan Rock Tomb sedangkan Justice menggunakan Dragon Breath. Kedua Pokemon milik Claire terkena kedua serangan tersebut secara telak. Khususnya Lugi.. maksudku Xatu yang setelah serangan tersebut langsung tidak bisa melanjutkan pertarungan. Beda lagi dengan Flygon yang langsung bangkit dan masih bisa melanjutkan pertarungan. Aku unggul.
"Tidak mungkin! Aku sudah melatih mereka! Kenapa begitu saja kalah!?" Claire sewot.
Claire melihat kearahku. Tatapan kesalnya ku balas dengan senyum kemenangan.
"Kau tak akan bisa menang melawanku, Claire"

Sementara itu di Pokemon Center....

"Sam? Ada yang ingin kukatakan" Wallace membangunkan Sammon yang tertidur di sofa Lobby Pokemon Center. Sammon terbangun dan merenggangkan tangannya.
"Ada apa? Katakan saja" Kata Sammon dengan suara yang lemas seperti orang yang sedang ngelindur. Sammon terlihat begitu lesu dengan wajah yang berkerut. Akhir-akhir ini dia memang jarang tidur.
"Aku harus kembali ke Sootopolis. Ada yang penting"
"Kembali ke Sootopolis? Penting?" Sammon sepertinya kurang menangkap perkataan Wallace.
"Iya, aku harus kembali, ada sedikit masalah disitu"
"Ooh... Oke, tidak apa-apa"
"Maaf ya aku tiba-tiba pergi, kata Juan ada sedikit masalah di Gym. Kau tahu 'kan aku tak mungkin membiarkan Juan mengurusi sendirian"
"Hahahaha tidak apa-apa Wallace, seharusnya aku yang berterima kasih dan minta maaf telah melibatkanmu kedalam semua ini"
Akhirnya Wallace melangkahkan kakinya ke pintu Pokemon Center. Wallace terus berjalan di kejauhan sampai akhirnya tak terlihat lagi.

Kembali ke pertarungan Shed dan Claire


"Yeaahh!!! Akhirnya!" Aku berteriak kegirangan saat melihat Justice, Bagon-ku badannya bersinar terang. Ini semua terjadi setelah Justice menyundul Flygon milik Claire hingga terjatuh.
Tak lama kemudian sinar yang menyelimuti Justice redup. Justice pun telah berubah menjadi lebih besar, menjadi Pokemon bertubuh bulat dengan empat kaki dibawahnya.
Claire terlihat sangat kesal. Disaat seperti ini Pokemon-ku malah berubah. Yah.. mungkin memang sudah nasibnya. Sebenarnya Claire masih bisa mengalahkan kedua Pokemon di sisiku karena kedua Pokemon-ku sudah terlihat hampir kehabisan tenaga, dan dengan sebuah serangan kuat (mungkin EarthQuake) kedua Pokemon-ku bisa kalah. Tapi kalau pun begitu, aku masih menyimpan dua Pokemon yang belum dikalahkan di ronde pertama tadi.
Saat aku sedang menunggu gerakan dari Claire, dia malah mengambil PokeBall. 
"Flygon, kembali" Katanya.
"Apa?" Aku terkejut.
"Aku tak mungkin menang dan aku tak bisa memaksakan Flygon untuk bertarung lebih keras"
Claire menyerah. Aku menang.

Beberapa saat kemudian aku dan Claire sedang dalam perjalanan kembali ke Pokemon Center.
"Aku tak percaya latihanku tidak berarti apa-apa" Gumam Claire.
"Well, kau tahu sendiri latihan dalam satu malam tak mungkin cukup"
"Satu malam? Apa maksudmu?" Claire mengkerutkan dahi.
"Iya, kau kemarin menghilang dan sekarang muncul dengan Flygon dan ini" Aku menunjukan Lencana Pikiran yang sekarang sudah berpindah ketanganku.
"Satu malam? Bukannya sudah 4 hari?"
Kali ini aku yang mengerutkan dahi.
"Iya, waktu itu Tate dan Liza mengajakku ke sebuah tempat.." Saat Claire baru saja mau menyelesaikan kalimatnya, ada sebuah suara yang memanggil.
"Claire! Shed!" Rupanya Tate dan Liza yang sedang berlari tergopoh-gopoh. Kira-kira ada apa ya?
"Tate? Liza? ada apa?" Claire berkata dengan cemas.
Tate menarik nafas panjang dan langsung berbisik,
"Ada hal yang sangat gawat. Aku rasa kami tahu apa tujuan Tim Aqua datang ke gedung antariksa"

Kembali ke Atas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"